Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Garut, Jawa Barat telah menyiapkan tim khusus kesehatan hewan untuk mengecek langsung kondisi kesehatan dan kelayakan hewan kurban yang datang dari luar daerah guna memastikan semuanya aman bagi kebutuhan perayaan Idul Adha.
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu dilakukan dengan monitoring pada hewan yang mau dipotong, biasanya ada di bandar, di kandang, di pasar atau mungkin di tempat penampungan," kata Kepala Diskanak Kabupaten Garut Sofyan Yani kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, Diskanak Kabupaten Garut setiap tahunnya pasti menyiapkan petugas maupun dokter kesehatan hewan untuk memastikan hewan kurban yang dijual di pasaran terbebas dari penyakit dan layak untuk dijadikan kurban.
Petugas khusus kesehatan hewan kurban itu, kata dia, akan mulai efektif berjalan tujuh hari sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha dengan mendatangi setiap tempat penjualan hewan kurban.
"Pengecekan akan intensif dilakukan mulai H-7 Idul Adha, kalau dicek dari sekarang itu tidak akan efektif," katanya.
Ia menyampaikan, penyakit hewan kurban yang perlu diwaspadai yakni penyakit mulut dan kuku (PMK), dan juga saat ini ada wabah baru, yakni penyakit kulit atau virus Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi dan kerbau.
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan, Sofyan juga mengimbau pedagang atau bandar untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar tidak mudah datang bakteri maupun virus yang bisa menyerang hewan kurban.
"Cara efektif untuk mencegah penularan penyakit pada ternak adalah dengan selalu menjaga kebersihan kandang hewan, selain itu harus dipastikan pula vaksin dan vitamin yang mesti diberikan pada ternak," katanya.
Sofyan juga mengimbau masyarakat untuk selalu teliti dalam memilih hewan kurban, untuk itu harus memiliki pemahaman tentang kesehatan hewan yang sehat dan berkualitas baik untuk kurban.
"Masyarakat diharapkan harus memahami hewan yang aman, menurut kami sehat itu dipastikan bahwa hewan itu tidak berpenyakit," kata Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu dilakukan dengan monitoring pada hewan yang mau dipotong, biasanya ada di bandar, di kandang, di pasar atau mungkin di tempat penampungan," kata Kepala Diskanak Kabupaten Garut Sofyan Yani kepada wartawan di Garut, Jumat.
Ia menuturkan, Diskanak Kabupaten Garut setiap tahunnya pasti menyiapkan petugas maupun dokter kesehatan hewan untuk memastikan hewan kurban yang dijual di pasaran terbebas dari penyakit dan layak untuk dijadikan kurban.
Petugas khusus kesehatan hewan kurban itu, kata dia, akan mulai efektif berjalan tujuh hari sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha dengan mendatangi setiap tempat penjualan hewan kurban.
"Pengecekan akan intensif dilakukan mulai H-7 Idul Adha, kalau dicek dari sekarang itu tidak akan efektif," katanya.
Ia menyampaikan, penyakit hewan kurban yang perlu diwaspadai yakni penyakit mulut dan kuku (PMK), dan juga saat ini ada wabah baru, yakni penyakit kulit atau virus Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi dan kerbau.
Selain menerjunkan tim kesehatan hewan, Sofyan juga mengimbau pedagang atau bandar untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar tidak mudah datang bakteri maupun virus yang bisa menyerang hewan kurban.
"Cara efektif untuk mencegah penularan penyakit pada ternak adalah dengan selalu menjaga kebersihan kandang hewan, selain itu harus dipastikan pula vaksin dan vitamin yang mesti diberikan pada ternak," katanya.
Sofyan juga mengimbau masyarakat untuk selalu teliti dalam memilih hewan kurban, untuk itu harus memiliki pemahaman tentang kesehatan hewan yang sehat dan berkualitas baik untuk kurban.
"Masyarakat diharapkan harus memahami hewan yang aman, menurut kami sehat itu dipastikan bahwa hewan itu tidak berpenyakit," kata Sofyan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023