Antarajawabarat.com,17/7 - Stigma tentang anak autis baik secara langsung maupun tidak telah menghambat perkembangan anak autis untuk bersosialisasi, kata Dr Yopi Kusmiati pada sidang Doktor bidang Ilmu Komunikasi di Kampus Universitas Padjadjaran Bandung, Rabu.

"Stigma tersebut juga berbanding lurus dengan cara pengelolaan keluarga yang memiliki anak autis antara lain ada yang menerima, menerima dengan penolakan dan tidak menerima namun kebanyakan keluarga tidak mau menerima pada awalnya bila memiliki anak autis," kata Yopi Kusmiati.

Hendaknya kata dia keluarga anak autis dapat menerima agar mengurangi keterlambatan anak dalam berkomunikasi dan beinteraksi.

"Keluarga mesti lebih terbuka dan tidak menutupi keberadaan anak autis, agar anak autis tidak terisolasi dari lingkungan sosial dan dapat berinteraksi dengan lingkungan," katanya.

Selanjutnya lembaga-lembaga yang bergerak di bidang autisme juga harus lebih sering mensosialisasikan agar tidak ada stigma negatif terhadap anak-anak autis.

"Masyarakat juga harus memberikan dukungan moril dengan tidak membedakan anak-anak autis, tidak menganggap autis sebagai aib atau penyakit dan autis tidak dijadikan 'joke' dalam bentuk apapun sesuai slogan dunia `stop using the word autism joke¿," katanya.

Ia juga berharap ada penelitian lebih lanjut mengenai autisme baik di bidang Ilmu Komunikasi, Sosial maupun Kesehatan sehingga bisa memperkaya literatur yang lebih memfokuskan pada keluarga anak autis dilihat dari sudut pandang komunikasi antar pribadi.

Terdapat beberapa cara keluarga memperlakukan anak autis dalam bentuk perhatian keluarga yakni ada yang benar-benar memberikan perhatian ekstra, sedanyanya dan kurang perhatian.

Lebih lanjut ia memaparkan, perlakuan keluarga terhadap anak autis tantrum yaitu secara teoritis misalnya diikutkan seminar khusus agar anak mendapat teori, secara praktis langsung dipraktikkan bersama.

"Dari segi aksiologi, penelitian ini selain manfaat komunikasi, psikologi tetapi juga dakwah," katanya menambahkan.***4***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013