Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia Dito Ariotedjo masih berupaya untuk memperjuangkan agar tenis meja dapat kembali ditandingkan di panggung Asia Tenggara, yakni SEA Games 2023 Kamboja.
"Secara resmi dari pemerintah Indonesia dan NOC sudah mengajukan surat untuk mengikutsertakan tenis meja di SEA Games ini. Bahkan saya sudah bertemu dua kaii dengan Menpora Kamboja, yang tadi juga nampak dengan Sekjen NOC-nya," ungkap Menpora Dito saat ditemui usai pertandingan cabang olahraga vovinam di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Sabtu.
Dito melanjutkan, masih ada proses yang harus dilalui agar tenis meja bisa kembali di pesta olahraga terbesar di kawasan.
"Mereka akan proses dan ini melibatkan legal advisor-nya SEA Games, jadi ini (melibatkan) banyak pihak. Jadi sekarang kita lagi memperjuangkan dan advokasi. Mudah-mudahan terkejar," ujar menteri berusia 32 tahun itu.
Sebelumnya, Dito mengatakan keputusan untuk mendaftarkan lagi tenis meja di SEA Games 2023 Kamboja adalah agar cabang olahraga tersebut tidak terkena sanksi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).
Selain untuk menghindari sanksi, Menpora yang baru dilantik Presiden Jokowi pada bulan lalu itu juga memberikan alasan kedua, yaitu olahraga tenis meja mempunyai potensi besar karena merupakan olahraga yang digemari masyarakat Indonesia.
Selain itu, jika nantinya cabang olahraga tenis meja resmi ikut bertanding, maka jumlah total atlet Indonesia di SEA Games Kamboja yang semula sebanyak 599 atlet tidak bertambah.
Hal ini dikarenakan jumlah 599 atlet tersebut sudah termasuk dengan jumlah atlet tim tenis meja yang diberangkatkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora masih perjuangkan nasib tenis meja di SEA Games 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Secara resmi dari pemerintah Indonesia dan NOC sudah mengajukan surat untuk mengikutsertakan tenis meja di SEA Games ini. Bahkan saya sudah bertemu dua kaii dengan Menpora Kamboja, yang tadi juga nampak dengan Sekjen NOC-nya," ungkap Menpora Dito saat ditemui usai pertandingan cabang olahraga vovinam di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, Sabtu.
Dito melanjutkan, masih ada proses yang harus dilalui agar tenis meja bisa kembali di pesta olahraga terbesar di kawasan.
"Mereka akan proses dan ini melibatkan legal advisor-nya SEA Games, jadi ini (melibatkan) banyak pihak. Jadi sekarang kita lagi memperjuangkan dan advokasi. Mudah-mudahan terkejar," ujar menteri berusia 32 tahun itu.
Sebelumnya, Dito mengatakan keputusan untuk mendaftarkan lagi tenis meja di SEA Games 2023 Kamboja adalah agar cabang olahraga tersebut tidak terkena sanksi dari Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).
Selain untuk menghindari sanksi, Menpora yang baru dilantik Presiden Jokowi pada bulan lalu itu juga memberikan alasan kedua, yaitu olahraga tenis meja mempunyai potensi besar karena merupakan olahraga yang digemari masyarakat Indonesia.
Selain itu, jika nantinya cabang olahraga tenis meja resmi ikut bertanding, maka jumlah total atlet Indonesia di SEA Games Kamboja yang semula sebanyak 599 atlet tidak bertambah.
Hal ini dikarenakan jumlah 599 atlet tersebut sudah termasuk dengan jumlah atlet tim tenis meja yang diberangkatkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menpora masih perjuangkan nasib tenis meja di SEA Games 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023