Bandung, 12/7 (Antara) – Para pedagang musiman khas Bulan Ramadhan seperti kolak, buah timur suri, cendor, kurma hingga petasan di sejumlah titik di Kota Bandung meraup untung dengan menjajakkan dagangan mereka di pinggir jalan, Jum’at.
"Dua hari menjelang puasa saya mulai berjualan seperti ini. Sudah sejak tahun 2002, tiap tahun saya berjualan," kata salah seorang pedagang petasan di Pasar Ujungberung Kota Bandung, Muhammad Aziz.
Senada dengan Aziz, salah warga Ujungberung lainya, Mulyadi juga mengatakan hanya berjualan petasan pada bulan Ramadhan.
"Menjual petasan hanya bulan Ramadhan saja, karena pembelinya hanya ada pada bulan Ramadhan. Selain bulan Ramadhan tidak ada yang membeli," kata Mulyadi yang baru dua hari menjual petasan.
Pada hari-hari biasa, Mulyadi mengatakan bahwa ia hanya menjual buah-buahan.
"Hari-hari biasa hanya menjual buah-buahan, bila bulan puasa buah-buahan itu pembelinya agak berkurang, jadi sekarang ditambah jualan petasan," katanya.
Mulyadi mengaku apabila sedang ramai, pendapatannya dari penjualan petasan tersebut bisa mencapai Rp2 juta perhari.
"Sepuluh hari menjelang Lebaran itu ramai-ramainya pembeli petasan, bisa mencapai Rp2 juta sehari," katanya.
Sementara itu, Aziz yang berdampingan menjajakkan dagangannya bersama Kamal, mengaku mendapat keuntungan yang sama dengan Kamal yang menjual kurma.
"Petasan dan kurma pada bulan puasa sama-sama laku. Petasan kebanyakan untuk anak-anak, sementara kurma untuk berbuka puasa," kata Aziz.
Aziz yang pada hari-hari biasa berprofesi sebagai sopir ini mengaku lebih memilih menjadi pedagang dibandingkan menjadi sopir.
"Bila bulan puasa saya lebih memilih berjualan daripada menjadi sopir, apalagi sekarang tiap hari macet," katanya menambahkan.
Ulfa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Dua hari menjelang puasa saya mulai berjualan seperti ini. Sudah sejak tahun 2002, tiap tahun saya berjualan," kata salah seorang pedagang petasan di Pasar Ujungberung Kota Bandung, Muhammad Aziz.
Senada dengan Aziz, salah warga Ujungberung lainya, Mulyadi juga mengatakan hanya berjualan petasan pada bulan Ramadhan.
"Menjual petasan hanya bulan Ramadhan saja, karena pembelinya hanya ada pada bulan Ramadhan. Selain bulan Ramadhan tidak ada yang membeli," kata Mulyadi yang baru dua hari menjual petasan.
Pada hari-hari biasa, Mulyadi mengatakan bahwa ia hanya menjual buah-buahan.
"Hari-hari biasa hanya menjual buah-buahan, bila bulan puasa buah-buahan itu pembelinya agak berkurang, jadi sekarang ditambah jualan petasan," katanya.
Mulyadi mengaku apabila sedang ramai, pendapatannya dari penjualan petasan tersebut bisa mencapai Rp2 juta perhari.
"Sepuluh hari menjelang Lebaran itu ramai-ramainya pembeli petasan, bisa mencapai Rp2 juta sehari," katanya.
Sementara itu, Aziz yang berdampingan menjajakkan dagangannya bersama Kamal, mengaku mendapat keuntungan yang sama dengan Kamal yang menjual kurma.
"Petasan dan kurma pada bulan puasa sama-sama laku. Petasan kebanyakan untuk anak-anak, sementara kurma untuk berbuka puasa," kata Aziz.
Aziz yang pada hari-hari biasa berprofesi sebagai sopir ini mengaku lebih memilih menjadi pedagang dibandingkan menjadi sopir.
"Bila bulan puasa saya lebih memilih berjualan daripada menjadi sopir, apalagi sekarang tiap hari macet," katanya menambahkan.
Ulfa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013