Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai bahwa potensi dan peluang industri kuliner di Ramadhan tahun ini sangat besar karena telah ditiadakannya peraturan PPKM.

“Potensi dan peluang industri kuliner di Ramadhan kali ini sangat besar. Hal ini juga didukung dengan dicabutnya PPKM (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga tidak ada lagi keterbatasan,” kata Sandiaga kepada ANTARA, Selasa.

“Pelaku industri kuliner dapat memanfaatkan momen ini untuk dapat menjual produknya lebih banyak lagi. Tentunya didukung dengan inovasi, pasar yang tepat, promosi dan pelayanan yang baik akan lebih meningkatkan penjualan produk,” tambahnya.

Lebih dalam, Sandiaga juga mengungkapkan bahwa bulan Ramadhan juga menjadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan penjualan di bidang kuliner. Sebab, industri kuliner selama Ramadhan hingga Lebaran ini memiliki potensi kenaikan omzet yang diperkirakan mencapai 35 hingga 45 persen.

“Untuk itu para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini dengan tepat manfaat, tepat waktu dan tepat sasaran sehingga bisa menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk naik kelas,” ujarnya.

Selain itu, menurut Sandiaga, ada tiga hal yang akan menjadi pengeluaran terbesar wisatawan selama mudik dan libur Lebaran. Mulai dari akomodasi, transportasi serta makanan dan minuman.

Oleh sebab itu, mengingat tahun ini pergerakan wisatawan diprediksi mencapai 123,8 juta orang, maka perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (termasuk kuliner) pun ditaksir mencapai Rp100 triliun hingga Rp150 triliun.

Terlepas dari momen Ramadhan, Sandiaga menjelaskan bahwa industri kuliner memang menjadi industri yang tumbuh positif selama tahun 2020 hingga 2022. Pada tahun lalu, industri kuliner tumbuh 4,90 persen (year-on-year) dan menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) untuk industri pengolahan nonmigas dengan 38,35 persen.

“Bahkan pada 2023, industri ini diproyeksikan dapat tumbuh sekitar 6,25 persen dibandingkan 2022. Saya mengimbau kepada para pemudik saat libur Lebaran 2023 untuk mengunjungi destinasi wisata dan berkontribusi kepada ekonomi lokal dengan mengkonsumsi kuliner daerah dan produk ekonomi kreatif,” pinta Sandi. 


Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menginstruksikan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk tidak menaikkan harga produk secara tajam yang seenaknya sendiri selama musim libur Lebaran 2023 berlangsung, hal ini penting dilakukan agar pengunjung tidak kapok untuk datang kembali.
 
“Kami instruksikan agar ditindak tegas dan dibina agar tidak berulang kejadian tiap ada lonjakan kunjungan justru malah 'digetok'. Kalau 'digetok' mereka kapok, kalau dikejar-kejar mereka lari. Mereka tidak akan kembali,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.
 
Sementara untuk penetapan harga tiket masuk tempat wisata, Sandiaga menyebut menyerahkan sepenuhnya ke pemangku kepentingan yang memiliki wewenang. Namun, pihaknya berharap ada diskusi yang baik antar pemangku kepentingan untuk menyesuaikan dengan situasi terkini di Indonesia yang masih dalam masa pemulihan pandemi COVID-19.
 
Lebih lanjut, Sandiaga pun berharap agar semua pelaku parekraf untuk fokus pada wisata berkualitas, berkelanjutan dengan menghadirkan pengalaman yang aman nyaman menyenangkan.
 
Adapun pada masa libur Lebaran tahun ini diprediksi terdapat perputaran ekonomi sebesar Rp100-150 triliun dengan peningkatan pergerakan masyarakat sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu, dan sebanyak 123,8 juta pergerakan diperkirakan terjadi pada tahun ini.

“Kami menargetkan 25 persen dari target pergerakan wisatawan nusantara (wisnu) tahun ini atau 300 juta lebih dapat tercapai,” paparnya.

Oleh karenanya, Sandiaga mengajak seluruh pelaku industri parekraf untuk memanfaatkan peluang emas ini dengan meningkatkan penjualan, omzet dengan memberikan pelayanan terbaik sehingga terjadi wisata yang aman, nyaman dan menyenangkan sehingga pengunjung tertarik membeli produk-produk kreatif lokal.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tanpa PPKM, potensi industri kuliner Ramadhan kali ini sangat besar

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023