Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono meminta percepatan penurunan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang saat ini angka stunting-nya mencapai 21 persen.
“Kami berharap masyarakat akan lebih memiliki lauk pauk ikan, karena kandungan proteinnya jauh lebih baik dari daging ataupun lauk pauk lainnya,” kata Ono dalam keterangan tertulisnya, di Bandung, Kamis.
Baca juga: Angka tengkes di Indramayu turun 50 persen dalam dua tahun ini
Baca juga: Angka tengkes di Indramayu turun 50 persen dalam dua tahun ini
Sebagai upaya mengajak warga Kabupaten Indramayu untuk gemar mengkonsumsi ikan, Ono menggelar acara Perluasan Safari Gemarikan, di Kecamatan Bongas Kabupaten Indramayu, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
Acara tersebut dilaksanakan di kediaman tokoh masyarakat Indramayu Barat, H Supendi, dan dihadiri Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Jawa Barat, Kepala DKP Indramayu, Kapolsek Bongas, Camat Bongas beserta para kepala desa se-Kecamatan Bongas.
Ono mengatakan target dari pengentasan stunting itu sendiri adalah untuk membentuk generasi muda yang handal, dengan sasaran balita usia maksimal dua tahunan atau usia 1.000 hari terhitung sejak fase awal kehamilan, agar terbiasa mengonsumsi protein yang bersumber dari ikan.
Dengan begitu Ono berharap kerja sama yang baik antara pemerintah dan semua komponen masyarakat guna membudayakan makan ikan atau gemar ikan, sehingga capaian generasi emas pada tahun 2045 dapat terwujud.
“Dengan konsumsi ikan permasalahan stunting dapat tertanggulangi dan cita-cita membentuk generasi emas 2045 dapat terwujud,” kata Ono yang juga Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN).
Sementara itu Sekretaris Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing KKP Mahmud MSc mengatakan kegiatan ini dilakukan karena angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga digagas budaya makan ikan pada masa kepemimpinan Presiden Megawati.
"Kemudian dalam perjalanannya stunting menjadi salah satu permasalahan di negara kita, sehingga mendapat perhatian serius Presiden Joko Widodo, dimana penyebab dari stunting itu sendiri akibat kurangnya asupan protein dan gizi," ujarnya.
Baca juga: Indramayu bentuk tim "Gesit" percepat penanganan gagal tumbuh
Baca juga: Indramayu bentuk tim "Gesit" percepat penanganan gagal tumbuh
Pihaknya juga melakukan upaya-upaya meningkatkan asupan nutrisi salah satunya makan ikan, dengan mensosialisasikan kepada masyarakat melalui kegiatan Perluasan Safari Gemarikan, guna mempercepat penurunan stunting dan gizi buruk.
“Stunting itu sendiri adalah gangguan pertumbuhan secara fisik dan otak akibat kekurangan protein dan gizi,” ujarnya.
Mahmud juga mengatakan salah satu kandungan gizi dari ikan adalah Omega 3 yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan. Untuk mendapatkan ikan dengan kandungan Omega 3 yang cukup tinggi, kata dia, tidak perlu mengkonsumsi ikan impor, tetapi ikan di perairan Indonesia sendiri kaya akan Omega 3.
“Ikan dengan Omega 3 tinggi tidak perlu impor karena ikan di perairan kita sendiri memiliki kandungan Omega 3 cukup tinggi, salah satunya ikan bandeng, kandungan Omega 3-nya mencapai 28 persen,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPR-KKP akselerasi penurunan angka stunting lewat Safari Gemarikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023