Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan hasil laporan di lapangan tidak ditemukan kasus anak terjangkit penyakit polio di Kabupaten Garut, Jawa Barat, setelah pemerintah daerah (pemda) menjalankan program pencegahan berbagai serangan penyakit, salah satunya imunisasi polio.
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan (kasus polio di Garut)," kata Rudy saat membuka ub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Garut Kota, Senin.
Meski demikian pihaknya tetap berupaya melakukan pencegahan, salah satunya dengan mensukseskan program imunisasi polio massal untuk anak usia 0-59 bulan di 442 desa dan kelurahan.
"Kita akan menggerakkan semua entitas Disdik, Kadisdik ada di lapangan, juga kita inikan (kolaborasi) dengan Bapak Kemenag, supaya ini di madrasah-madrasah juga dilakukan, dan pokoknya semua digerakkan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid menambahkan pelaksanaan imunisasi putaran pertama dilaksanakan 3 sampai 9 April 2023 dan tahap kedua 15 sampai 17 April 2023 dengan sasaran 230 ribu balita.
Ia menjelaskan adanya imunisasi polio secara massal itu dampak dari status KLB polio di tiga provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat yang saat ini ditemukan kasusnya di Kabupaten Purwakarta.
Untuk itu Pemkab Garut telah menyiapkan kurang lebih 5.012 lokasi untuk pemberian imunisasi polio mulai dari posyandu, sekolah, maupun pusat keramaian yang ada di Kabupaten Garut, dengan kapasitas setiap posnya melayani antara 50 sampai 100 anak.
"Jadi kita semaksimal mungkin, kita akan menjaga 227.680 balita, minimal 95 persen harus kita vaksin supaya terlindungi masyarakatnya. Kalau kurang takutnya nanti ada polio di Garut," kata Maskut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ditemukan (kasus polio di Garut)," kata Rudy saat membuka ub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Garut Kota, Senin.
Meski demikian pihaknya tetap berupaya melakukan pencegahan, salah satunya dengan mensukseskan program imunisasi polio massal untuk anak usia 0-59 bulan di 442 desa dan kelurahan.
"Kita akan menggerakkan semua entitas Disdik, Kadisdik ada di lapangan, juga kita inikan (kolaborasi) dengan Bapak Kemenag, supaya ini di madrasah-madrasah juga dilakukan, dan pokoknya semua digerakkan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Maskut Farid menambahkan pelaksanaan imunisasi putaran pertama dilaksanakan 3 sampai 9 April 2023 dan tahap kedua 15 sampai 17 April 2023 dengan sasaran 230 ribu balita.
Ia menjelaskan adanya imunisasi polio secara massal itu dampak dari status KLB polio di tiga provinsi di Indonesia yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Jawa Barat yang saat ini ditemukan kasusnya di Kabupaten Purwakarta.
Untuk itu Pemkab Garut telah menyiapkan kurang lebih 5.012 lokasi untuk pemberian imunisasi polio mulai dari posyandu, sekolah, maupun pusat keramaian yang ada di Kabupaten Garut, dengan kapasitas setiap posnya melayani antara 50 sampai 100 anak.
"Jadi kita semaksimal mungkin, kita akan menjaga 227.680 balita, minimal 95 persen harus kita vaksin supaya terlindungi masyarakatnya. Kalau kurang takutnya nanti ada polio di Garut," kata Maskut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023