Antarajawabarat.com,29/5 - PT Pos Indonesia dan PB Nahdlatul Ulama (NU) menandatangani nota kesepahaman terkait pemanfaatan jaringan pondok pesantren NU di seluruh Indonesia sebagai jaringan layanan pos.
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Marjana dengan Ketua Umum PB NU KH Said Agil Siradj di Kantor Pos Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Cilaki Kota Bandung, Rabu.
Kegiatan kerja sama tersebut itu saksikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna.
Dengan nota kesepahaman itu, ke depan PT Pos Indonesia akan memanfaatkan jaringan pondek pesantren (ponpes) berbasis NU di seluruh Indonesia yang akan dijadikan mitra dan jaringan kantor pos.
"Keterlibatan NU dan pesantrennya dalam kerja sama layanan Pos ini akan memudahkan berbagai transaksi kiriman dokumen, transaksi keuangan dan bisnis Pos Indonesia lainnya melalui pesantren," kata I Ketut Marjana.
Ia berharap, sinergitas dengan PB NU tersebut menjadi terobosan bisnis Pos Indonesia sekaligus memberikan manfaat bagi kedua belah fihak.
Sementara itu Ketua Umum PB NU KH Said Agil Siradj menyambut baik kerja sama dengan PT Pos Indonesia yang menurut dia kedua pihak memiliki kekuatan dan potensi di bidang masing-masing.
"Pos Indonesia dan NU sama-sama milik bangsa, milik rakyat, bukan kaki tangan siapa-siapa. Kita kekuatan rakyat yang harus terus diperkuat di posisi masing-masing," kata Said Agil Siradj.
Ketua PBNU menyatakan , saat ini terdapat 21.000-an Ponpes NU, 800 ribuan mesjid yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Selain itu juga terdapat 6.000-an majelis wakil cabang (MWC) di tingkat kecamatan.
"Kerja sama ini sangat positif dan baik, akan ada keuntungan bagi kedua belah fihak yakni keuntungan pengalamanan dan edukasi juga keuntungan materi yang akan dicapai tulus ikhlas," kata KH Said Agil Siradj menambahkan.
***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Dirut PT Pos Indonesia I Ketut Marjana dengan Ketua Umum PB NU KH Said Agil Siradj di Kantor Pos Pusat PT Pos Indonesia di Jalan Cilaki Kota Bandung, Rabu.
Kegiatan kerja sama tersebut itu saksikan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna.
Dengan nota kesepahaman itu, ke depan PT Pos Indonesia akan memanfaatkan jaringan pondek pesantren (ponpes) berbasis NU di seluruh Indonesia yang akan dijadikan mitra dan jaringan kantor pos.
"Keterlibatan NU dan pesantrennya dalam kerja sama layanan Pos ini akan memudahkan berbagai transaksi kiriman dokumen, transaksi keuangan dan bisnis Pos Indonesia lainnya melalui pesantren," kata I Ketut Marjana.
Ia berharap, sinergitas dengan PB NU tersebut menjadi terobosan bisnis Pos Indonesia sekaligus memberikan manfaat bagi kedua belah fihak.
Sementara itu Ketua Umum PB NU KH Said Agil Siradj menyambut baik kerja sama dengan PT Pos Indonesia yang menurut dia kedua pihak memiliki kekuatan dan potensi di bidang masing-masing.
"Pos Indonesia dan NU sama-sama milik bangsa, milik rakyat, bukan kaki tangan siapa-siapa. Kita kekuatan rakyat yang harus terus diperkuat di posisi masing-masing," kata Said Agil Siradj.
Ketua PBNU menyatakan , saat ini terdapat 21.000-an Ponpes NU, 800 ribuan mesjid yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Selain itu juga terdapat 6.000-an majelis wakil cabang (MWC) di tingkat kecamatan.
"Kerja sama ini sangat positif dan baik, akan ada keuntungan bagi kedua belah fihak yakni keuntungan pengalamanan dan edukasi juga keuntungan materi yang akan dicapai tulus ikhlas," kata KH Said Agil Siradj menambahkan.
***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013