Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta optimalisasi pelayanan kesehatan di berbagai lokasi banjir karena penyakit bisa saja mengintai warga yang terdampak bencana itu.
"Pelayanan kesehatan harus dioptimalkan di daerah yang dilanda banjir," kata dia usai penyaluran bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Kamis.
Untuk mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di daerah yang dilanda banjir, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Karawang memantau persediaan obat-obatan.
"Obat-obatan akan di-'support' (dukung). Tentu saja obat-obatan yang diperlukan, seperti obat gatal atau yang lainnya," kata dia.
Biasanya, kata dia, penyakit yang sering diderita warga terdampak banjir ialah gatal, diare, dan demam.
Atas hal tersebut, katanya, Dinas Kesehatan Karawang harus segera memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk disuplai ke pelayanan kesehatan sekitar titik banjir.
Sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir yang terjadi selama empat hari terakhir di Karawang telah merendam 79 desa tersebar di 24 kecamatan.
Akibat banjir, puluhan ribu warga mengungsi ke tenda-tenda pengungsian dan tempat yang lebih aman, serta ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya.
Bencana banjir yang terjadi sejak empat hari terakhir akibat tingginya curah hujan yang disertai dengan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pelayanan kesehatan harus dioptimalkan di daerah yang dilanda banjir," kata dia usai penyaluran bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Kamis.
Untuk mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di daerah yang dilanda banjir, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Karawang memantau persediaan obat-obatan.
"Obat-obatan akan di-'support' (dukung). Tentu saja obat-obatan yang diperlukan, seperti obat gatal atau yang lainnya," kata dia.
Biasanya, kata dia, penyakit yang sering diderita warga terdampak banjir ialah gatal, diare, dan demam.
Atas hal tersebut, katanya, Dinas Kesehatan Karawang harus segera memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk disuplai ke pelayanan kesehatan sekitar titik banjir.
Sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir yang terjadi selama empat hari terakhir di Karawang telah merendam 79 desa tersebar di 24 kecamatan.
Akibat banjir, puluhan ribu warga mengungsi ke tenda-tenda pengungsian dan tempat yang lebih aman, serta ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya.
Bencana banjir yang terjadi sejak empat hari terakhir akibat tingginya curah hujan yang disertai dengan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023