Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu mengungkapkan ada delapan kriteria yang harus dimiliki Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024.
Pernyataan ini disampaikan Adian saat meresmikan Kantor Graha Pena 98 di Jalan HOS Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu.
"Kriteria ini disusun berdasarkan harapan agar hal-hal buruk yang pernah dilewati bangsa ini tidak lagi terulang di masa depan," kata Adian Napitupulu yang juga anggota DPR RI itu, di Jakarta, Minggu.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan delapan kriteria itu, yakni pertama, menjaga Pancasila, berpedoman pada UUD 1945, setia NKRI, menghormati keberagaman, dan merawat kebinekaan. Kedua, bukan bagian dari rezim Orde Baru.
Ketiga, tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas. Keempat, tidak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM.
Kelima, tidak pernah terlibat kasus korupsi. Keenam, melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ketujuh, berkomitmen memperjuangkan agenda reformasi, menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mewujudkan reformasi agraria.
Kedelapan, berkomitmen melakukan upaya-upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat.
Dia menegaskan hasil survei popularitas dan elektabilitas bukan tolok ukur seseorang pantas menjadi capres-cawapres. Menurutnya, kematangan kriteria dan gagasan sangat penting untuk membawa Indonesia lebih maju.
"Dinamika menuju Pilpres 2024 menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kami di PENA 98. Karena Pilpres 2024 akan menentukan arah perjalanan bangsa, setidaknya lima tahun ke depan," kata Adian.
Adian menjelaskan kriteria Capres 2024 yang disusun pihaknya setelah melalui diskusi panjang, membaca berbagai literasi dan riset di berbagai daerah. Hal ini diharapkan menjadi pedoman bagi rakyat untuk menentukan pilihannya dalam Pilpres 2024.
Legislator Dapil Jawa Barat V ini memastikan delapan kriteria itu merupakan komitmen keberpihakan pada rakyat sehingga harus tercermin tidak sebatas untaian
kata-kata dan narasi. Tapi jauh lebih konkret mesti terwujud dalam tindakan dan laku sosial.
"Capres 2024 yang akan menjadi pemimpin nasional adalah dia yang tak pamrih dan mau ikhlas berpeluh-keringat untuk turun langsung menemui rakyat di lapangan mulai dari pabrik, pasar, sawah, kebun, pesisir laut, gang kumuh, dan di pelosok-pelosok negeri yang selama ini tak tersentuh hadirnya pembangunan," ujar Adian.
Adian menyebutkan bahwa kriteria-kriteria tersebut perlu disampaikan karena selama ini partai politik hanya berbicara nama, sementara rakyat perlu tahu alasan mereka memilih calon.
“Saya mau partai politik, kelompok-kelompok intelektual, para akademisi mulai hari ini tidak berbicara orang, tetapi kriteria. Tidak apa-apa Pena 98 yang mulai, tidak apa-apa kriteria kita kemudian dianggap ancaman, enggak jadi soal buat kita," tuturnya.
"Tapi seburuk-buruknya, kita punya tawaran ini loh kriteria yang kita anggap pantas memimpin Indonesia. Bukan dari tinggi badannya, lebar senyumannya, bukan dari yang lain-lain. Kalau ada pemimpin partai yang mau berdiskusi kita terbuka tapi kita juga siap berdiskusi dengan yang lain,” ujar Adian.
Ribuan Karangan Bunga
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Nasional (PENA) Aktivis 98 Adian Napitupulu mengatakan ribuan karangan bunga yang mewarnai peresmian Graha PENA 98 adalah salah satu bentuk penghormatan kepada aktivis 98 dan pahlawan reformasi.
"Karangan bunga itu sesungguhnya bukan hanya untuk PENA 98 melainkan penghormatan kepada seluruh aktivis mahasiswa yang dibunuh dan diculik, serta seluruh mahasiswa dan rakyat yang bahu membahu berjuang pada proses Reformasi 25 tahun yang lalu," kata Adian Napitupulu yang juga anggota DPR RI itu, di Jakarta, Minggu.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan ribuan karangan bunga dari berbagai kalangan masyarakat tersebut adalah pesan dan harapan untuk Indonesia damai.
“Bunga-bunga tersebut menjadi simbol harapan yang indah bagi Indonesia ke depan, Indonesia yang damai dan saling menghormati di tengah keberagaman dan tetap satu dalam banyak perbedaan,” ujarnya.
Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat V itu menyiratkan simbol kepercayaan banyak pihak terhadap para aktivis PENA 98 untuk terus berjuang melanjutkan cita-cita dan semangat reformasi.
“Atas nama seluruh Presidium PENA 98 di 16 Propinsi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan karangan bunga tersebut,” tuturnya.
Karangan bunga tersebut membentang sepanjang empat kilometer dan berisi ucapan selamat atas Peresmian Graha PENA 98 yang terletak di Jl. Cokroaminoto 115 Menteng Jakarta Pusat.
Karangan bunga tersebut dikirimkan oleh Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Kemudian tampak juga karangan bunga dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kemudian ada karangan bunga yang berasal dari Menteri Kabinet Indonesia Maju, anggota DPR RI lintas partai serta taipan Tommy Winata. Karangan bunga dari jajaran kepala daerah tampak pula ikut terpampang.
Selain itu, ada pula karangan bunga dari perusahaan swasta dan BUMN, seperti dari Dirut Pertamina, Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan (PP) hingga kepala desa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivis 98 harapkan kriteria Capres 2024 penuhi delapan kriteria
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Pernyataan ini disampaikan Adian saat meresmikan Kantor Graha Pena 98 di Jalan HOS Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu.
"Kriteria ini disusun berdasarkan harapan agar hal-hal buruk yang pernah dilewati bangsa ini tidak lagi terulang di masa depan," kata Adian Napitupulu yang juga anggota DPR RI itu, di Jakarta, Minggu.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan delapan kriteria itu, yakni pertama, menjaga Pancasila, berpedoman pada UUD 1945, setia NKRI, menghormati keberagaman, dan merawat kebinekaan. Kedua, bukan bagian dari rezim Orde Baru.
Ketiga, tidak punya rekam jejak terlibat dalam penggunaan politik identitas. Keempat, tidak pernah terlibat dalam pelanggaran HAM.
Kelima, tidak pernah terlibat kasus korupsi. Keenam, melanjutkan program pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ketujuh, berkomitmen memperjuangkan agenda reformasi, menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu, menjaga kelestarian lingkungan hidup, dan mewujudkan reformasi agraria.
Kedelapan, berkomitmen melakukan upaya-upaya memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat.
Dia menegaskan hasil survei popularitas dan elektabilitas bukan tolok ukur seseorang pantas menjadi capres-cawapres. Menurutnya, kematangan kriteria dan gagasan sangat penting untuk membawa Indonesia lebih maju.
"Dinamika menuju Pilpres 2024 menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kami di PENA 98. Karena Pilpres 2024 akan menentukan arah perjalanan bangsa, setidaknya lima tahun ke depan," kata Adian.
Adian menjelaskan kriteria Capres 2024 yang disusun pihaknya setelah melalui diskusi panjang, membaca berbagai literasi dan riset di berbagai daerah. Hal ini diharapkan menjadi pedoman bagi rakyat untuk menentukan pilihannya dalam Pilpres 2024.
Legislator Dapil Jawa Barat V ini memastikan delapan kriteria itu merupakan komitmen keberpihakan pada rakyat sehingga harus tercermin tidak sebatas untaian
kata-kata dan narasi. Tapi jauh lebih konkret mesti terwujud dalam tindakan dan laku sosial.
"Capres 2024 yang akan menjadi pemimpin nasional adalah dia yang tak pamrih dan mau ikhlas berpeluh-keringat untuk turun langsung menemui rakyat di lapangan mulai dari pabrik, pasar, sawah, kebun, pesisir laut, gang kumuh, dan di pelosok-pelosok negeri yang selama ini tak tersentuh hadirnya pembangunan," ujar Adian.
Adian menyebutkan bahwa kriteria-kriteria tersebut perlu disampaikan karena selama ini partai politik hanya berbicara nama, sementara rakyat perlu tahu alasan mereka memilih calon.
“Saya mau partai politik, kelompok-kelompok intelektual, para akademisi mulai hari ini tidak berbicara orang, tetapi kriteria. Tidak apa-apa Pena 98 yang mulai, tidak apa-apa kriteria kita kemudian dianggap ancaman, enggak jadi soal buat kita," tuturnya.
"Tapi seburuk-buruknya, kita punya tawaran ini loh kriteria yang kita anggap pantas memimpin Indonesia. Bukan dari tinggi badannya, lebar senyumannya, bukan dari yang lain-lain. Kalau ada pemimpin partai yang mau berdiskusi kita terbuka tapi kita juga siap berdiskusi dengan yang lain,” ujar Adian.
Ribuan Karangan Bunga
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Nasional (PENA) Aktivis 98 Adian Napitupulu mengatakan ribuan karangan bunga yang mewarnai peresmian Graha PENA 98 adalah salah satu bentuk penghormatan kepada aktivis 98 dan pahlawan reformasi.
"Karangan bunga itu sesungguhnya bukan hanya untuk PENA 98 melainkan penghormatan kepada seluruh aktivis mahasiswa yang dibunuh dan diculik, serta seluruh mahasiswa dan rakyat yang bahu membahu berjuang pada proses Reformasi 25 tahun yang lalu," kata Adian Napitupulu yang juga anggota DPR RI itu, di Jakarta, Minggu.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan ribuan karangan bunga dari berbagai kalangan masyarakat tersebut adalah pesan dan harapan untuk Indonesia damai.
“Bunga-bunga tersebut menjadi simbol harapan yang indah bagi Indonesia ke depan, Indonesia yang damai dan saling menghormati di tengah keberagaman dan tetap satu dalam banyak perbedaan,” ujarnya.
Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat V itu menyiratkan simbol kepercayaan banyak pihak terhadap para aktivis PENA 98 untuk terus berjuang melanjutkan cita-cita dan semangat reformasi.
“Atas nama seluruh Presidium PENA 98 di 16 Propinsi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan karangan bunga tersebut,” tuturnya.
Karangan bunga tersebut membentang sepanjang empat kilometer dan berisi ucapan selamat atas Peresmian Graha PENA 98 yang terletak di Jl. Cokroaminoto 115 Menteng Jakarta Pusat.
Karangan bunga tersebut dikirimkan oleh Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Kemudian tampak juga karangan bunga dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kemudian ada karangan bunga yang berasal dari Menteri Kabinet Indonesia Maju, anggota DPR RI lintas partai serta taipan Tommy Winata. Karangan bunga dari jajaran kepala daerah tampak pula ikut terpampang.
Selain itu, ada pula karangan bunga dari perusahaan swasta dan BUMN, seperti dari Dirut Pertamina, Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan (PP) hingga kepala desa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Aktivis 98 harapkan kriteria Capres 2024 penuhi delapan kriteria
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023