KBRI Ankara kembali mengirimkan tim evakuasi yang akan melakukan perjalanan dari Ankara ke lokasi gempa di Dyarbakir, Sanliurfa, Hatay dan Gaziantep selama tiga hari untuk menyisir WNI yang meminta evakuasi pada Jumat.
“Kami sudah menerima permintaan baru untuk evakuasi dari 12 WNI dari wilayah yang langsung terdampak gempa,” kata Ketua Tim Evakuasi Tahap Kedua yang juga Atase Perdagangan KBRI Ankara, Eric Gokasi Nababan di Ankara, Jumat.
Nababan menambahkan bahwa ada kemungkinan selama dalam perjalanan akan ada permintaan evakuasi baru yang masuk karena masih terus terjadi gempa susulan. Namun ia berharap evakuasi ini menjadi yang terakhir dilaksanakan.
“Kita harapkan ini evakuasi final. No one should left behind,” ujar dia.
Dalam perjalanan ini tim akan mengantarkan 179 paket bantuan logistik bagi WNI yang tersebar di wilayah gempa yang memilih tinggal, tetapi membutuhkan bantuan logistik.
Paket yang disiapkan KBRI akan dikirimkan langsung sesuai dengan kebutuhan masing-masing WNI karena jalur pengiriman logistik telah terhenti sama sekali.
“Ada kebutuhan spesifik masing-masing yang harus dipenuhi,” kata Koordinator Logistik Wulan Febrianti
Wulan merinci kebutuhan tersebut seperti jaket dan sweater untuk bayi, diaper dan pembalut wanita, selain itu juga ada selimut, air minum dan bahan makanan yang semuanya diupayakan didapatkan untuk bantuan bagi WNI.
Terdapat sekitar 500 WNI yang berada di 10 lokasi utama gempa, 123 orang sudah dievakuasi, dua orang belum dapat dihubungi dan belum diketahui keberadaannya hingga tim kedua bergerak.
Sementara sisanya sudah mendapat tempat aman di rumah keluarga atau teman sehingga tidak meminta evakuasi.
Sejak hari pertama gempa, KBRI Ankara telah menyediakan hotline dan link khusus bagi WNI yang membutuhkan bantuan logistik.
Meski cuaca buruk akibat badai salju, namun Dubes Lalu Muhamad Iqbal meyakinkan bahwa tim dapat melakukan perjalanan dengan lancar berbekal pengalaman dari tim evakuasi tahap pertama.
“Saya sadar penugasan ini berbahaya karena badai salju serta gempa susulan masih terus berlangsung, tapi WNI kita membutuhkan bantuan dan negara harus hadir,” kata Lalu menambahkan.
WNI di Suriah dalam kondisi aman pascagempa, Indonesia siapkan bantuan
Jumat, 10 Februari 2023 11:50
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Damaskus menyampaikan bahwa para warga negara Indonesia (WNI) di Suriah dalam keadaan aman pascagempa, dan Indonesia menyiapkan bantuan untuk dikirim ke negara tersebut.
Untuk memastikan keselamatan WNI pascagempa di Suriah pada Selasa(7/2), Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Damaskus telah mengirimkan tim ke empat wilayah terdampak, yakni Hama, Homs, Latakia, dan Aleppo, kata KBRI Damascus dalam keterangannya pada Jumat.
Menurut KBRI, hingga Kamis (9/2) waktu setempat, belum tercatat adanya WNI yang menjadi korban.
Sebelumnya, KBRI Damaskus menyebutkan terdapat 836 orang WNI yang memiliki izin tinggal di Suriah. Para WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa tercatat sejumlah 116 orang. Hingga kini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban.
Sementara itu, 3 orang pekerja migran Indonesia yang berada di tempat perlindungan sementara (shelter) KBRI Damaskus di Aleppo juga dalam kondisi baik.
KBRI Damaskus saat ini terus berkomunikasi dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan dan mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan. Koordinasi intensif juga dilakukan Kementerian Luar Negeri RI dengan pihak Kedutaan Besar Suriah di Jakarta.
Bagi para WNI dan keluarganya yang membutuhkan informasi lebih lanjut, KBRI Damaskus dapat dihubungi pada nomor hotline (+963) 9544 44810.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KBRI Ankara kembali kirimkan tim evakuasi ke lokasi gempa sisir WNI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023