Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan hasil panen raya awal dari 9 provinsi produsen beras sudah mulai didistribusikan guna menjaga ketahanan pangan Nasional.

“Ada 9 provinsi yang akan segera mengalir untuk masuk ke daerah yang membutuhkan antara lain Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, hampir seluruh Jawa yang masuk pada waktu-waktu panen awal Februari, Maret, April puncaknya. Ada Sulawesi Selatan juga,” katanya kepada media saat berkunjung ke Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Selasa.

Salah satu hasil panen raya yang mulai didistribusikan berasal dari Sumatera Selatan. Sebanyak 21 truk beras didatangkan ke Food Station Tjipinang Jaya pada Selasa yang menandakan panen raya sudah mulai berlangsung.

“Tentu saja ini menandakan bahwa mulai dari akhir Januari, Februari, panen mulai terus berlangsung di semua daerah. Kemarin saya dari Cileungsi, Bekasi, sebelumnya Karawang. Semua dalam proses melakukan panen awal,” ucapnya.

Mentan SYL pun yakin hasil panen raya akan mampu memenuhi kebutuhan beras Nasional hingga Lebaran. Berdasarkan data dari BPS dan standing crop Kementan, laporan daerah dan peninjauan langsung di lapangan, untuk Januari dan Februari terdapat kurang lebih 1,9 juta hektar lahan siap panen yang setara dengan 10 juta ton gabah atau 6-7 juta ton beras.1

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono memastikan bahwa panen raya di daerahnya terus berlangsung.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir, wilayah Sumsel mampu mengirim beras untuk kebutuhan DKI Jakarta, salah satunya melalui Food Station Tjipinang Jaya.

Sumatera Selatan apresiasi bahwa hari ini atas arahan Pak Menteri kami dapat mensuplai beras ke pasar-pasar yang membutuhkan hari ini.


"Sementara ini, untuk Jakarta kami membawa 21 unit tronton yang jumlah totalnya 494 ton," ujar Bambang.

Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo memastikan kebutuhan beras untuk wilayah DKI Jakarta dalam kondisi aman dan melimpah, terlebih usai menerima limpahan beras dari Sumatera Selatan.

Menurut dia, stok beras yang saat ini baru berjumlah 15 ribu ton akan terus bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra yang terus berlangsung.

"Tapi Insya Allah besok akan digelontorkan lagi atau diguyur lagi kurang lebih 50 truk atau ekuivalen sebanyak 1.000 ton," ujar Pamrihadi.

Pamrihadi mengatakan food station sangat optimis dengan kondisi dan ketersediaan beras saat ini. Apalagi, Sumatera Selatan tengah memasuki musim panen yang akan berlangsung hingga April mendatang.

"Sumatera Selatan adalah wilayah yang saat ini panen raya besar. Kita harapkan mampu memenuhi kebutuhan cadangan beras kita," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan bahwa kondisi stok beras secara nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran tahun ini.
 

"Semua menunjukkan oke. Artinya beras kita aman sampai Lebaran mendatang. Saat ini panen raya terus berlangsung di sejumlah sentra," ujarnya saat berkunjung ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Harga beras di Bandung fluktuatif meski wilayah lumbung pangan, kata bupati


Kepastian kondisi beras tersebut, kata Mentan SYL dihitung secara detail baik menggunakan KSA BPS, standing crop, laporan daerah dan peninjauan langsung di lapangan.

Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo menyampaikan bahwa kebutuhan beras untuk wilayah DKI Jakarta dalam kondisi aman dan melimpah. Terlebih Food Station baru saja menerima limpahan beras sebanyak 494 ton dari Sumatera Selatan. Menurutnya, beras sebanyak itu masih akan bertambah seiring panen raya di sejumlah sentra terus berlangsung.

"Yang masuk saat ini kurang lebih 595 ton atau 21 truk. Tapi Insya Allah besok akan digelontorkan lagi atau diguyur lagi kurang lebih 50 truk atau ekuivalen sebanyak 1.000 ton," ujar Pamrihadi.

Pamrihadi mengatakan pihaknya sangat optimis dengan kondisi dan ketersediaan beras saat ini. Apalagi, Sumatera Selatan tengah memasuki musim panen yang akan berlangsung hingga April mendatang.

"Sumatera Selatan adalah wilayah yang saat ini panen raya besar. Kita harapkan mampu memenuhi kebutuhan cadangan beras kita," katanya.

Lebih lanjut Pamrihadi juga menyampaikan bahwa kondisi harga beras saat ini berangsur mengalami penurunan. Sebagai contoh, posisi harga beras IR 643 saat ini rata-rata turun dari harga Rp10.375 pada 2 minggu lalu menjadi Rp10.175 per hari ini. Dia pun memastikan harga beras medium bisa kembali normal di harga Rp9.450.


Kita ingin setiap hari turun Rp25. Jadi kami berterimakasih kepada jajaran Kementan atas distribusi beras tahun ini. Sekali lagi kita sangat yakin beras kita cukup," jelasnya.
Stok Bulog
 

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa pihaknya akan memaksimalkan penyerapan beras produksi lokal untuk memenuhi ketentuan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2,4 juta ton.

“Kita tetap mengutamakan produk dari dalam negeri yang menurut prediksi BPS dan Kementerian Pertanian, mulai Februari pertengahan sudah mulai ada panen di beberapa wilayah tapi panen raya itu mulainya Maret,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Penyerapan beras hasil produksi lokal, lanjutnya, baru akan dilakukan pada bulan April hingga Juni karena pada hasil panen raya di bulan Maret didahulukan untuk kepentingan penggilingan di setiap wilayah dan diserap terlebih dahulu untuk pasar dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

“Dari target kita 2,4 juta itu, 70 persen harus bisa kita serap dari panen raya itu. Ada panen gadu nantinya, itu kita akan serap 30 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas menuturkan bahwa Bulog tetap mengambil langkan untuk impor beras guna menjaga stabilisasi stok dan harga menjelang datangnya panen raya. Saat ini Bulog telah memiliki stok sebanyak 594 ribu ton termasuk 200 ribu ton di antaranya merupakan beras impor yang tengah dalam perjalanan.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hasil panen raya dari provinsi produsen beras mulai didistribusikan

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023