Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mencanangkan program gerakan lima paket pelayanan bagi ibu dan bayi di setiap layanan puskesmas untuk memastikan kondisinya dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga terwujud generasi anak bangsa yang bebas dari "stunting".

"Memastikan semua ibu hamil terlayani, ibu selamat, bayi sehat tidak 'stunting', dengan memastikan semua ibu hamil di Kabupaten Garut mendapatkan lima paket pelayanan kesehatan terbaik, dan bagi ibu hamil risiko tinggi akan mendapatkan perhatian, pemantauan, dan bantuan sesuai permasalahan yang dihadapi," kata Kepala Dinas Kesehatan Maskut Farid saat acara pencanangan Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat Bayi Sehat melalui slogan Melani yang berakronim Memastikan Semua Ibu Hamil Terlayani di lapangan Sekretariat Daerah Pemkab Garut, Selasa.

Baca juga: Spektrum - Berangsur pulihnya pariwisata Garut dari pandemi COVID-19

Ia menjelaskan, lima paket layanan itu, yakni pertama memastikan semua ibu hamil diperiksa kehamilannya enam kali, dan dua kali diperiksa dengan dokter dan USG, kedua memastikan semua ibu hamil mengkonsumsi gizi seimbang sesuai porsi selama kehamilan untuk mencegah ibu hamil kurang gizi atau kekurangan energi kronis.

Selanjutnya layanan ketiga memastikan semua ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah 90 hari, keempat memastikan semua ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di desa masing-masing dan tergabung dalam kelas ibu hamil daring se-Kabupaten Garut, dan terakhir memastikan semua ibu hamil bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan.

Sasaran dalam program gerakan Melani itu, kata dia, tercatat sebanyak 51.844 ibu hamil di Kabupaten Garut, kemudian sekitar 4-5 ribu ibu hamil risiko tinggi yang perlu mendapatkan perhatian, pemantauan, dan bantuan.

"Sekitar 4-6 ribu ibu hamil risiko tinggi rumahnya akan ditandai dengan bendera dan diintervensi bersama lintas sektor dan lintas program," katanya.
 

Ia mengatakan program itu sejalan juga dengan program pemberian makanan tambahan (PMT) dan program TOSS (Temukan, Obati, Sayangi balita Stunting) pada balita di Garut.

Selain itu, kata dia, diperkuat juga dengan program Desa Sehat sebagai tindak lanjut peningkatan kualitas hidup sehat bagi masyarakat yang tujuannya membuat masyarakat mandiri untuk hidup sehat, tidak buang air besar sembarangan, kemudian pengelolaan sampah keluarga menjadi nilai ekonomi, lalu memanfaatkan pekarangan rumah dengan ditanami tanaman yang bernilai gizi.

"Kegiatan desa sehat dilaksanakan bertahap pada 67 desa/kelurahan terpilih tiap wilayah kerja puskesmas yang akan dilakukan pendampingan dan pemantauan indikator keberhasilan pencapaian desa sehat," katanya.

Baca juga: Bupati Garut dukung hotel rutin gelar pameran produk IKM khas daerah

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, ada beberapa segmentasi yang menjadi konsentrasi pemerintah, salah satunya terkait penurunan signifikan angka 'stunting' di Kabupaten Garut.

Ia berharap program yang telah dicanangkan, salah satunya Melani merupakan upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Garut, dengan harapan akhirnya mampu mewujudkan Garut bebas dari kasus 'stunting'.

"Konsep kita hari ini dengan konsep melayaninya adalah meyakinkan semua ibu hamil terlayani untuk menuju, apa? Menuju ibu melahirkan dengan selamat, anak sehat, 'new zero stunting', ini target kita," katanya.

Baca juga: Disparbud Garut tingkatkan target PAD karena pariwisata mulai pulih

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023