Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyampaikan dua jembatan rusak akibat diterjang arus sungai di Bungbulang dan Pamulihan tidak menyebabkan warga terisolasi.

"Tidak terisolasi masih ada alternatif, tapi sedikit agak jauh," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Sabtu.

Ia menyebutkan aktivitas warga tetap berjalan seperti biasa. Mereka memanfaatkan jalan lain meskipun jaraknya lebih jauh.

Satria menuturkan hujan deras yang merata mengguyur wilayah selatan Garut menyebabkan air sungai meluap dan menerjang jembatan sehingga menyebabkan kerusakan.

Jembatan yang rusak diterjang air sungai, kata dia, yakni jembatan gantung menghubungkan antarkampung di Kecamatan Bungbulang, dan jembatan penghubung Cipanengan, Desa Linggarjati, Kecamatan Pamulihan.

"Kondisi jembatan sudah lama, jembatan itu sudah 12 tahun," katanya.

Ia mengatakan kedua jembatan itu menjadi akses utama warga karena lebih dekat menghubungkan satu kampung dengan kampung lainnya, dibandingkan menggunakan akses jembatan lainnya.

Adanya akses jalan lain itu, kata dia, tidak membuat warga terisolasi, mereka masih bisa beraktivitas untuk kegiatan sehari-harinya dengan menggunakan jalan lain.
"Masih ada alternatif lain karena di kampung itu banyak jalan," katanya.

Ia menyampaikan pemerintah daerah sudah melakukan pengecekan terhadap kondisi dua jembatan yang rusak diterjang luapan sungai itu.

Setelah itu, kata dia, dinas terkait akan melakukan upaya memperbaiki kondisi jembatan tersebut agar masyarakat bisa kembali memanfaatkannya dengan aman dan nyaman.

"Kita dicek dulu apakah bisa diperbaiki atau tidak, BPBD, PUPR sedang ke sana mengecek lokasi," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023