Kanal aduan kemanusiaan bagi masyarakat Jawa Barat, yakni Jabar Quick Response (JQR) telah membangun 20 unit Pemberian Tempat Darurat Untuk Hunian (Berteduh) atau hunian sementara untuk warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.
 
"Jadi pembangunan hunian sementara ini merupakan salah satu dari delapan program JQR, untuk fase percepatan pemulihan rehabilitas dan rekonstruksi yang diberi nama 'Berteduh' atau Pemberian Tempat Darurat Untuk Hunian," kata Koordinator Unit Disaster Jabar Quick Response Syehabudin di Kota Bandung, Rabu.

Baca juga: Terjadi 6 kali getaran gempa bumi selama dua hari terakhir di Cianjur
 
Syehabudin mengatakan Berteduh didesain tahan gempa yang ramah bagi warga, lalu bahan dan tiang bangunan terbuat dari baja ringan yang dapat dibongkar pasang.
 
Untuk tahap awal, kata Syehabudin JQR sendiri telah membangun 20 unit rumah atau hunian sementara di Kampung Surupan, Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang  Kabupaten Cianjur.
 
"Hingga saat ini, kami dari JQR telah membangun hunian sementara percontohan di Kampung Surupan sebanyak 20 unit, ada dua tipe, yakni tipe satu yang bisa di huni untuk satu KK dan tipe dua bisa dihuni untuk dua KK," kata dia.
 
Syehabudin menjelaskan bahwa dalam mendesain rumah hunian sementara ini, JQR sebelumnya telah melakukan diskusi dengan pakar kegempaan mulai dari arsitekturnya dan pakar kebencanaan.
"Untuk bangunannya dirancang untuk tahan gempa, bentuknya itu bisa jadi rumah tumbuh. Apabila warga akan membangun jadi hunian tetap bisa dibangun kembali atau berlanjut, jika direlokasi juga warga bisa menggunakan bahan bangunannya karena bisa dibongkar pasang," katanya.
 
Syehabudin mengaku untuk pembangunan rumah hunian sementara ini, targetnya sebanyak 1.000 unit yang akan dibangun untuk warga, hal itu guna untuk proses percepatan pemulihan bagi warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur.

Baca juga: 400 KK korban gempa Cianjur di 4 kecamatan akan direlokasi
 
"Kami berharap setelah rumah diberikan kepada warga, semoga warga Cianjur pulih, dan warga bisa beraktivitas seperti biasa. Mereka juga sehari-harinya tidak tinggal di tempat pengungsian," kata dia.
 
Warga terdampak gempa Cianjur, Muhammad Alinudin bersama keluarganya bersyukur dan terima kasih kepada Jabar Quick Response dan yang terlibat pembuatan pembangunan rumah hunian sementara.
 
Kini Alinudin bersama istri dan kelima anaknya sudah memulai memindahkan peralatan rumah yang bisa bisa terselamatkan ke dalam hunian sementara yang telah berdiri.
 
Ali mengaku sebelumnya bersama keluarganya tinggal di tenda selama hampir tiga minggu lamanya.
 
Mulanya Ali membuat tenda darurat setelah gempa kemarin yang berlokasi di sawah selama satu minggu, lalu pindah ke bekas rumahnya yang sudah diratakan.
 
Rumah Ali yang dulu, biasa dijadikan tempat belajar membaca Al Quran anak-anak.
 
"Sejak gempa, pembelajaran itu sempat terhenti. Mulai hari Jumat besok rencananya pengajian anak-anak akan dimulai kembali," ujar Ali.
 
Ali mengucapkan terima kasih kepada Jabar Quick Response dan relawan yang telah memberikan bantuan rumah hunian sementara untuk keluarga.
 
Menurutnya, rumah ini sangat diperlukan sebab jika terus menerus tinggal di tenda pengungsian dirinya was-was soal kesehatannya.
 
"Tidak bisa berkata-kata, banyak terima kasih kepada JQR dan seluruh relawan, rumah ini sangat dibutuhkan untuk saya dan keluarga saya, serta rumah ini juga rencananya akan langsung diadakan tempat pengajian," kata dia.
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023