Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyebut pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bandung, Jawa Barat, diikutsertakan dalam pembangunan melalui pengadaan barang dan jasa lewat aplikasi Bela Pengadaan.
Koordinator Layanan Pengadaan Elektronik Kota Bandung Kusnendar mengatakan program Bela Pengadaan merupakan upaya mendorong penggunaan anggaran pemerintah agar dapat dirasakan oleh para pelaku UMKM.
Baca juga: Kota Bandung salurkan bantuan modal tahap 2 bagi 3.501 UMKM
"Pemkot Bandung telah memberikan inisiatif agar UMKM berjualan langsung di e-katalog dan Bela Pengadaan Kota Bandung. Sehingga para pelaku usaha bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Bandung," kata Kusnendar di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya aplikasi itu menjadi wadah para pelaku usaha karena akan terjadi transaksi antara semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan para pelaku usaha secara digital.
Melalui Bela Pengadaan, dia mengatakan para pelaku UMKM bisa dengan bebas memasarkan produknya, berbeda dengan e-katalog yang masih terbatas dalam etalase penjualannya.
Selain itu, produk UMKM yang dipasarkan di Bela Pengadaan menurutnya bisa dibeli oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun non pemerintah.
"Bisa dipasarkan di marketplace yang sudah kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sehingga potensi penjualan semakin meningkat," kata dia.
Baca juga: Wali Kota ajak wisatawan belanja produk UMKM di Bandung
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Kota Bandung Rosyidi Santono mengatakan Pemkot Bandung telah mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) melalui SIRUP. Sehingga masyarakat umum atau penyedia pengadaan hingga UMKM dapat mengetahui kebutuhan pengadaan di Pemkot Bandung.
Sejak awal tahun hingga 17 Januari 2023, menurutnya tercatat sebanyak 6.886 paket pekerjaan yang telah dimasukkan dalam aplikasi SIRUP dan dapat diakses secara publik. Sedangkan pada tahun 2022 lalu, menurutnya ada 33.163 paket pekerjaan yang telah dimasukkan ke dalam SIRUP.
"Informasi ini dapat mempercepat proses pengadaan dan memperkecil gagal lelang. Karena penyedia sudah mengetahui sejak awal," kata Rosyidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Koordinator Layanan Pengadaan Elektronik Kota Bandung Kusnendar mengatakan program Bela Pengadaan merupakan upaya mendorong penggunaan anggaran pemerintah agar dapat dirasakan oleh para pelaku UMKM.
Baca juga: Kota Bandung salurkan bantuan modal tahap 2 bagi 3.501 UMKM
"Pemkot Bandung telah memberikan inisiatif agar UMKM berjualan langsung di e-katalog dan Bela Pengadaan Kota Bandung. Sehingga para pelaku usaha bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Bandung," kata Kusnendar di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya aplikasi itu menjadi wadah para pelaku usaha karena akan terjadi transaksi antara semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan para pelaku usaha secara digital.
Melalui Bela Pengadaan, dia mengatakan para pelaku UMKM bisa dengan bebas memasarkan produknya, berbeda dengan e-katalog yang masih terbatas dalam etalase penjualannya.
Selain itu, produk UMKM yang dipasarkan di Bela Pengadaan menurutnya bisa dibeli oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun non pemerintah.
"Bisa dipasarkan di marketplace yang sudah kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sehingga potensi penjualan semakin meningkat," kata dia.
Baca juga: Wali Kota ajak wisatawan belanja produk UMKM di Bandung
Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Kota Bandung Rosyidi Santono mengatakan Pemkot Bandung telah mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) melalui SIRUP. Sehingga masyarakat umum atau penyedia pengadaan hingga UMKM dapat mengetahui kebutuhan pengadaan di Pemkot Bandung.
Sejak awal tahun hingga 17 Januari 2023, menurutnya tercatat sebanyak 6.886 paket pekerjaan yang telah dimasukkan dalam aplikasi SIRUP dan dapat diakses secara publik. Sedangkan pada tahun 2022 lalu, menurutnya ada 33.163 paket pekerjaan yang telah dimasukkan ke dalam SIRUP.
"Informasi ini dapat mempercepat proses pengadaan dan memperkecil gagal lelang. Karena penyedia sudah mengetahui sejak awal," kata Rosyidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023