Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan 60 unit tenda untuk dijadikan ruang kelas sementara di sekolah negeri dan swasta yang akan menggelar proses belajar mengajar di lokasi gempa Cianjur, Senin (9/1).
Kepala Markas PMI Cianjur, Hasan Fauzi di Cianjur, Ahad, mengatakan sejak beberapa hari terakhir pihaknya banyak mendapatkan permohonan peminjaman tenda dari pengelola sekolah di Kecamatan Cianjur, Pacet dan Cugenang karena bangunan sekolah rusak sedang dan berat.
"Setelah dilakukan pendataan ulang dari pemohon peminjaman tenda, relawan langsung melakukan pemasangan karena besok (Senin) sekolah akan menggelar proses belajar mengajar seperti biasa, namun ruang kelas sebagian besar rusak," katanya.
Sehingga tenda jenis famili dengan ukuran 4X6 meter persegi dengan tinggi 150 centimeter dapat dijadikan ruang kelas yang dapat menampung 20 sampai 30 orang siswa dipasang sesuai kebutuhan. Keenam puluh tenda tersebut dipasang di halaman sekolah SD dan SMP negeri dan swasta di tiga kecamatan.
Tidak hanya dari sekolah negeri mulai dari SD dan SMP, pihaknya juga memasang dua sampai tiga tenda untuk sekolah swasta dan pondok pesantren yang mengajukan permohonan ke Posko PMI terpusat atau Camp Joglo.
Pengelola Pondok Pesantren Nuurul Hikmah di Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Ustad Ali, mengatakan sempat kebingungan ketika proses belajar mengajar harus segera dilakukan, namun ruang kelas yang ambruk akibat gempa belum mendapat perbaikan.
"Untung saya mendapat kabar dari kerabat dapat mengajukan peminjaman tenda untuk ruang kelas ke PMI dan hari ini tenda sebanyak dua unit sudah terpasang akan dipakai untuk belajar mengajar santri secara bergantian," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI dirikan 60 tenda untuk dijadikan ruang kelas di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Markas PMI Cianjur, Hasan Fauzi di Cianjur, Ahad, mengatakan sejak beberapa hari terakhir pihaknya banyak mendapatkan permohonan peminjaman tenda dari pengelola sekolah di Kecamatan Cianjur, Pacet dan Cugenang karena bangunan sekolah rusak sedang dan berat.
"Setelah dilakukan pendataan ulang dari pemohon peminjaman tenda, relawan langsung melakukan pemasangan karena besok (Senin) sekolah akan menggelar proses belajar mengajar seperti biasa, namun ruang kelas sebagian besar rusak," katanya.
Sehingga tenda jenis famili dengan ukuran 4X6 meter persegi dengan tinggi 150 centimeter dapat dijadikan ruang kelas yang dapat menampung 20 sampai 30 orang siswa dipasang sesuai kebutuhan. Keenam puluh tenda tersebut dipasang di halaman sekolah SD dan SMP negeri dan swasta di tiga kecamatan.
Tidak hanya dari sekolah negeri mulai dari SD dan SMP, pihaknya juga memasang dua sampai tiga tenda untuk sekolah swasta dan pondok pesantren yang mengajukan permohonan ke Posko PMI terpusat atau Camp Joglo.
Pengelola Pondok Pesantren Nuurul Hikmah di Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Ustad Ali, mengatakan sempat kebingungan ketika proses belajar mengajar harus segera dilakukan, namun ruang kelas yang ambruk akibat gempa belum mendapat perbaikan.
"Untung saya mendapat kabar dari kerabat dapat mengajukan peminjaman tenda untuk ruang kelas ke PMI dan hari ini tenda sebanyak dua unit sudah terpasang akan dipakai untuk belajar mengajar santri secara bergantian," katanya.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI dirikan 60 tenda untuk dijadikan ruang kelas di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023