Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelang akhir pekan ditutup menurun dengan diiringi aksi jual investor asing.
IHSG ditutup melemah 23,76 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.800,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,43 poin atau 0,79 persen ke posisi 934,26.
"Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun, sementara nilai tukar dolar AS menguat didorong oleh kekhawatiran bahwa data ekonomi AS yang masih lebih baik dari ekspektasi akan memberi alasan bagi bank sentral AS The Federal Reserve untuk melanjutkan kenaikan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Semalam, data klaim tunjangan pengangguran awal AS memberi indikasi pasar tenaga kerja yang masih ketat. Sementara, ekonomi AS pada kuartal III 2022 menguat lebih cepat dari estimasi sebelumnya, sehingga memperkuat pandangan bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut pada 2023 diperlukan untuk menjinakkan inflasi.
Secara lebih spesifik, investor merasa takut suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) akan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi dan bertahan di sana untuk waktu yang lebih lama dari ekspektasi, sehingga memperbesar probabilitas terjadinya kontraksi ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di teritori negatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi yang mana sektor transportasi turun paling dalam yaitu minus 0,77 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perindustrian masing-masing minus 0,50 persen dan minus 0,32 persen.
Sedangkan, tiga sektor meningkat yang mana sektor properti dan real estat naik paling tinggi yaitu 0,68 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing 0,47 persen dan 0,08 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG ditutup melemah 23,76 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.800,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,43 poin atau 0,79 persen ke posisi 934,26.
"Indeks saham di Asia sore ini ditutup turun, sementara nilai tukar dolar AS menguat didorong oleh kekhawatiran bahwa data ekonomi AS yang masih lebih baik dari ekspektasi akan memberi alasan bagi bank sentral AS The Federal Reserve untuk melanjutkan kenaikan suku bunga acuan," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Semalam, data klaim tunjangan pengangguran awal AS memberi indikasi pasar tenaga kerja yang masih ketat. Sementara, ekonomi AS pada kuartal III 2022 menguat lebih cepat dari estimasi sebelumnya, sehingga memperkuat pandangan bahwa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut pada 2023 diperlukan untuk menjinakkan inflasi.
Secara lebih spesifik, investor merasa takut suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) akan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi dan bertahan di sana untuk waktu yang lebih lama dari ekspektasi, sehingga memperbesar probabilitas terjadinya kontraksi ekonomi.
Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di teritori negatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi yang mana sektor transportasi turun paling dalam yaitu minus 0,77 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor perindustrian masing-masing minus 0,50 persen dan minus 0,32 persen.
Sedangkan, tiga sektor meningkat yang mana sektor properti dan real estat naik paling tinggi yaitu 0,68 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor energi masing-masing 0,47 persen dan 0,08 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022