Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak masyarakat untuk menekan angka kekerasan terhadap ibu dan anak yang tercatat masih terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dengan sub tema Hari Ibu 2023 yakni ‘Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya’, menurut dia masyarakat perlu turut serta melindungi ibu dan anak dari berbagai ancaman kekerasan seperti pelecehan seksual, eksploitasi hingga perdagangan orang.
"Insya Allah dapat kita minimalisir. Sehingga, perempuan sebagai pilar bangsa dapat kita jaga dan junjung tinggi sesuai dengan harkat dan martabatnya," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Berdasarkan data pihaknya, menurutnya dari Januari hingga November 2022, terjadi 121 kasus kekerasan yang menimpa 148 korban perempuan dan anak-anak.
Jumlah tersebut menurutnya terdiri dari 27 kasus kekerasan fisik, 14 kekerasan psikis, 91 kekerasan seksual, empat kasus perdagangan orang, 11 penelantaran, dan 16 kasus kekerasan lainnya.
Maka dari itu, menurut dia peringatan Hari Ibu merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi atas perjuangan perempuan Indonesia. Dia meyakini kaum perempuan juga sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah.
“Mereka ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan merupakan inspirasi bagi kita semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik lagi,” kata Dadang.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bandung Emma Dety mengajak kaum ibu untuk tidak hanya semata-mata bertugas merawat putra-putrinya. Tetapi, kata dia, juga menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.
"Seorang ibu juga dituntut untuk menjadi seorang guru, dokter, juru masak dan profesi lainnya. Tetap menjadi ibu yang terbaik bagi putra-putri dan ibu inspiratif bagi anak-anak,” kata Emma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Dengan sub tema Hari Ibu 2023 yakni ‘Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya’, menurut dia masyarakat perlu turut serta melindungi ibu dan anak dari berbagai ancaman kekerasan seperti pelecehan seksual, eksploitasi hingga perdagangan orang.
"Insya Allah dapat kita minimalisir. Sehingga, perempuan sebagai pilar bangsa dapat kita jaga dan junjung tinggi sesuai dengan harkat dan martabatnya," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Berdasarkan data pihaknya, menurutnya dari Januari hingga November 2022, terjadi 121 kasus kekerasan yang menimpa 148 korban perempuan dan anak-anak.
Jumlah tersebut menurutnya terdiri dari 27 kasus kekerasan fisik, 14 kekerasan psikis, 91 kekerasan seksual, empat kasus perdagangan orang, 11 penelantaran, dan 16 kasus kekerasan lainnya.
Maka dari itu, menurut dia peringatan Hari Ibu merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi atas perjuangan perempuan Indonesia. Dia meyakini kaum perempuan juga sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah.
“Mereka ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan merupakan inspirasi bagi kita semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik lagi,” kata Dadang.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Bandung Emma Dety mengajak kaum ibu untuk tidak hanya semata-mata bertugas merawat putra-putrinya. Tetapi, kata dia, juga menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya.
"Seorang ibu juga dituntut untuk menjadi seorang guru, dokter, juru masak dan profesi lainnya. Tetap menjadi ibu yang terbaik bagi putra-putri dan ibu inspiratif bagi anak-anak,” kata Emma.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022