Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, pada akhir tahun ini melakukan operasi pasar murah, untuk menekan laju inflasi, dikarenakan sejumlah komoditas mengalami kenaikan, di antaranya telur ayam ras, dan juga daging ayam.
"Ada beberapa komoditas masih menunjukkan harga yang cukup tinggi, di antaranya telur ayam, untuk itu kami tidak akan membiarkan itu, sehingga akan kami intervensi dengan operasi pasar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Kota Cirebon belum gunakan DAU karena inflasi terkendali
Menurutnya pada bulan November 2022, BPS mencatat Kota Cirebon, mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender November sebesar 4,50 persen.
Agus mengatakan data tersebut memang tidak terlalu signifikan, akan tetapi harus terus ditekan, agar inflasi di Kota Cirebon dapat stabil, dan tidak menurunkan daya beli masyarakat.
"Laju inflasi di Kota Cirebon memang masih aman yaitu di angka 0.09 persen pada bulan November 2022," tuturnya.
Namun lanjut Agus, ada beberapa komoditas masih menunjukkan harga yang cukup tinggi, di antaranya telur ayam di mana saat ini dijual Rp32.500 per kilogram, daging ayam Rp31 ribu per kilogram. Sedangkan komoditi lainnya masih stabil, jika pun naik tidak terlalu signifikan.
Untuk itu, Pemkot Cirebon tidak akan membiarkan harga terus naik dengan melakukan kembali operasi pasar di beberapa titik jelang momentum Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Baca juga: Kendalikan laju inflasi, Pemkot Cirebon gelar pangan murah
Agus menambahkan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, belum lama ini telah melakukan gelar pangan murah langsung di kawasan yaitu digelar per kecamatan.
Strategi tersebut efektif untuk menurunkan harga dibandingkan jika melakukan operasi pasar di kawasan pasar, dengan demikian strategi yang sama juga akan dijalankan pelaksanaan operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru.
"Operasi pasar akan menggandeng pihak terkait, termasuk Bank Indonesia (BI), Bulog, PPI dan lainnya. Untuk komoditas yang dijual, akan kami tentukan, terutama yang mengalami kenaikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ada beberapa komoditas masih menunjukkan harga yang cukup tinggi, di antaranya telur ayam, untuk itu kami tidak akan membiarkan itu, sehingga akan kami intervensi dengan operasi pasar," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Kota Cirebon belum gunakan DAU karena inflasi terkendali
Menurutnya pada bulan November 2022, BPS mencatat Kota Cirebon, mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender November sebesar 4,50 persen.
Agus mengatakan data tersebut memang tidak terlalu signifikan, akan tetapi harus terus ditekan, agar inflasi di Kota Cirebon dapat stabil, dan tidak menurunkan daya beli masyarakat.
"Laju inflasi di Kota Cirebon memang masih aman yaitu di angka 0.09 persen pada bulan November 2022," tuturnya.
Namun lanjut Agus, ada beberapa komoditas masih menunjukkan harga yang cukup tinggi, di antaranya telur ayam di mana saat ini dijual Rp32.500 per kilogram, daging ayam Rp31 ribu per kilogram. Sedangkan komoditi lainnya masih stabil, jika pun naik tidak terlalu signifikan.
Untuk itu, Pemkot Cirebon tidak akan membiarkan harga terus naik dengan melakukan kembali operasi pasar di beberapa titik jelang momentum Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Baca juga: Kendalikan laju inflasi, Pemkot Cirebon gelar pangan murah
Agus menambahkan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, belum lama ini telah melakukan gelar pangan murah langsung di kawasan yaitu digelar per kecamatan.
Strategi tersebut efektif untuk menurunkan harga dibandingkan jika melakukan operasi pasar di kawasan pasar, dengan demikian strategi yang sama juga akan dijalankan pelaksanaan operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru.
"Operasi pasar akan menggandeng pihak terkait, termasuk Bank Indonesia (BI), Bulog, PPI dan lainnya. Untuk komoditas yang dijual, akan kami tentukan, terutama yang mengalami kenaikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022