Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat telah didirikan 14 dapur umum di 14 kecamatan terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur dengan kemampuan satu dapur umum bisa memasok 70.000 nasi bungkus per hari kepada pengungsi.
 
"Alhamdulillah kita di sana telah mendirikan 14 dapur umum yang terbesar di 14 kecamatan," kata Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Dodo Suhendar dalam Acara Diskusi Gaspol Edisi II bertajuk "Jabar Gaspol Tanggap Bencana, Cianjur Pulih" di Kota Bandung, Selasa.

Baca juga: Bantuan sandang pangan senilai Rp451 juta disalurkan Dinsos Jabar bagi korban gempa Cianjur
 
Dia mengatakan saat ini kondisi pengungsi gempa bumi Cianjur mulai tertata dengan baik, walaupun dinamika di lapangan menunjukkan sejumlah fenomena, salah satunya penimbunan bantuan.

Dia menuturkan kerja sosial makin ringan karena anggota Tagana dari berbagai wilayah di Indonesia sudah turun ke Kabupaten Cianjur sejak dua pekan lalu. Pasokan makanan pun dikatakan berlimpah.
 
"NTB itu kirim ayam taliwang, Sumatera Barat kirim tiga ton rendang, itu semua buat warga," kata dia.
 
Akan tetapi, kata Dodo, urusan pengungsi memang bukan hal yang sederhana dan tentang bantuan masih ada warga yang menginformasikan belum mendapat bantuan jika ada pejabat datang padahal bantuan sudah datang dari pihak lain.

"Karena melimpah, ada juga istri RW yang menimbun bantuan, ini dinamika," kata dia.

Ia menuturkan ada sebagian masyarakat yang menolak tenda pengungsian dilokalisir dan memilih mendirikan tenda mandiri di sawah atau kebun.

"Mereka juga menolak diberi bantuan,” ujarnya.
 
Ia menuturkan ada juga 450 pengungsi dari daerah terdampak eksodus ke daerah tidak terdampak seperti dari dari Kawasan Cugenang ke Jamali.
 
"Saat mereka eksodus kita bantu mereka, tapi warga di sana ada yang ikut mendirikan tenda dan jadi pengungsi, yang mampu pura-pura miskin untuk mendapat bantuan," kata Dodo.
 
Dinas Sosial Jawa Barat telah menerjunkan tim layanan psikososial guna mengurangi trauma para pengungsi.

Selain itu, Dinas Sosial Jawa Barat meminta bantuan yang berlimpah tidak dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menimbun.
 
"Jangan ada yang menimbun, ini akan membuat informasi soal bantuan tidak merata muncul, kemarin sempat muncul juga fenomena warga mencegat bantuan," katanya.

Baca juga: Dinsos Jawa Barat beri pelatihan barista untuk kalangan ODHA

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022