Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan bahwa komisi nya akan melangsungkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono besok, Jumat (2/12).
"Sesuai keputusan Bamus (Badan Musyawarah DPR), besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon panglima TNI," kata Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan sebelum "fit and proper test" dilakukan, Laksamana Yudo akan mengikuti tahapan verifikasi data pribadi calon panglima TNI terlebih dahulu pada pukul 10.00 WIB.
"Dan itu cukup oleh pimpinan Komisi I plus perwakilan dari fraksi-fraksi sampai dengan selesai," ujarnya.
Kemudian usai jeda Shalat Jumat, lanjut dia, Komisi I DPR akan mulai melangsungkan "fit and proper test" pada pukul 13.30 WIB.
Ia memaparkan urutan "fit and proper test" tersebut yaitu pemaparan selama 30 menit oleh calon panglima TNI. Kemudian, di lanjutkan pertanyaan pendalaman oleh masing-masing perwakilan dan fraksi selama masing-masing tujuh menit.
Ia menyebut Laksamana Yudo akan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tersebut selama kurang lebih 20 menit.
"Kalau masih kurang ada pertanyaan-pertanyaan lagi ditambah sesuai dengan kebutuhan, tetapi kita harapkan lebih cepat lebuh bagus," imbuhnya.
Dia menyebut substansi pertanyaan yang akan diajukan kepada calon panglima TNI diserahkan kepada masing-masing fraksi. Meski demikian, ujarnya lagi, berdasarkan pengalaman "fit and proper test" sebelumnya ada beberapa yang kiranya menjadi substansi dari pertanyaan yang diajukan.
"Yang pertama, misalnya, saja tentang memintanya kepada panglima agar prajurit TNI itu tetap dalam posisi netral, kemudian tidak berpolitik praktis, terutama ketika menghadapi event-event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg, dan sebagainya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sesuai keputusan Bamus (Badan Musyawarah DPR), besok Komisi I akan melaksanakan uji kelayakan untuk calon panglima TNI," kata Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan sebelum "fit and proper test" dilakukan, Laksamana Yudo akan mengikuti tahapan verifikasi data pribadi calon panglima TNI terlebih dahulu pada pukul 10.00 WIB.
"Dan itu cukup oleh pimpinan Komisi I plus perwakilan dari fraksi-fraksi sampai dengan selesai," ujarnya.
Kemudian usai jeda Shalat Jumat, lanjut dia, Komisi I DPR akan mulai melangsungkan "fit and proper test" pada pukul 13.30 WIB.
Ia memaparkan urutan "fit and proper test" tersebut yaitu pemaparan selama 30 menit oleh calon panglima TNI. Kemudian, di lanjutkan pertanyaan pendalaman oleh masing-masing perwakilan dan fraksi selama masing-masing tujuh menit.
Ia menyebut Laksamana Yudo akan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tersebut selama kurang lebih 20 menit.
"Kalau masih kurang ada pertanyaan-pertanyaan lagi ditambah sesuai dengan kebutuhan, tetapi kita harapkan lebih cepat lebuh bagus," imbuhnya.
Dia menyebut substansi pertanyaan yang akan diajukan kepada calon panglima TNI diserahkan kepada masing-masing fraksi. Meski demikian, ujarnya lagi, berdasarkan pengalaman "fit and proper test" sebelumnya ada beberapa yang kiranya menjadi substansi dari pertanyaan yang diajukan.
"Yang pertama, misalnya, saja tentang memintanya kepada panglima agar prajurit TNI itu tetap dalam posisi netral, kemudian tidak berpolitik praktis, terutama ketika menghadapi event-event seperti pemilu, pilkada, pilpres, pileg, dan sebagainya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022