ANTARAJAWABARAT.com, 13/2 - Calon Gubernur Jabar dari PDIP Rieke Diah Pitaloka menampung keluhan para pedagang daging sapi di Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya yang nyaris gulung tikar karena kenaikan dan kelangkaan sapi potong.

"Tolong perhatikan nasib kami, pedagang daging sapi di sini sangat berat karena kenaikan harga sapi potong dan kelangkaan pasokan. Kalau harganya mahal, bagaimana kami harus menjualnya kepada pembeli," kata salah seorang pedagang daging sapi.

Para pedagang daging sapi itu menyebutkan, mereka rata-rata pedagang daging sapi dengan modal yang tidak terlalu besar, sehingga adanya kenaikan harga sapi potong membuat mereka kesulitan menjual ke konsumen.

"Tolong perjuangkan kami Bu Rieke," kata pedagang daging sapi lainnya.

Keluhan sama juga dilontarkan pedagang bakso yang terkena imbas dari kenaikan harga daging sapi itu, di sisi lain mereka tidak bisa menaikan harga harga jual.

"Harga daging malah sehingga produksi kami menurun," kata mereka.

Pada kegiatan kampanye di kawasan Tasikmalaya itu, Rieke Diah Pitaloka menyampaikan jika persoalan kenaikan harga kebutuhan pokok yang selama ini membebani rakyat dapat dihentikan jika pemimpin memiliki kepekaan terhadap persoalan tersebut.

Terutama kebutuhan daging yang menanjak terus, hal ini memberatkan ibu rumah tangga.

"Coba fikirkan, bagaimana mereka mencukupi gizi anak-anak dan menggelola keuangan yang minim untuk membeli kebutuhan hidup yang terus naik harganya," kata Rieke.

Rieke mengatakan hanya perempuan yang memikirkan bagaimana harga sembako dan daging tidak merangkak naik.

"Asal ibu-ibu membantu perjuangan saya, Insya Allah kita selesaikan bersama agar semuanya bisa kembali lagi, harga-harga kembali turun," kata Rieke.

Pada kesempatan itu, Rieke juga melakukan dialog dengan masyarakat terkait tindak korupsi yang merajalela. Pada Pilkada Jabar 2013, Rieke berpasangan dengan Teten Masduki, yang dikenal aktivis anti korupsi.

Bila korupsi tidak dilakukan oleh para pejabat daerah maka kesejahteraan rakyat akan tercapai.

"Saya dan Kang Teten tidak punya catatan korupsi, kami berjanji akan memperjuangkan masyarakat agar anggaran tidak dikorupsi," katanya.

Pada kesempatan itu, Rieke juga memperkenalkan Kartu Jabar Bangkit yang merupakan kartu bagi masyarakat untuk mendapatkan aken bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan permodalan bagi pelaku usaha kecil.

Rieke menyampaikan program ini tidak mustahil dilakukan, karena rakyat bayar pajak, maka uang itu akan dikembalikan dalam bentuk fasilitas dalam Kartu Jabar Bangkit.***1***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013