Jenazah dua anak dan seorang ibu korban gempa ditemukan dalam kondisi berpelukan di Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Jumat sore.
Wartawan ANTARA Erlangga Bregas di lokasi kejadian Cianjur, Jumat, melaporkan posisi ibu dalam keadaan memeluk anaknya, dan seorang anaknya lagi memeluk ibunya dari belakang.
Jenazah mereka ditemukan setelah hari keempat proses evakuasi. Petugas evakuasi Basarnas sempat mengeruk longsoran berkali-kali untuk pencarian korban jiwa di lokasi tersebut.
Kemudian proses evakuasi korban dilanjutkan secara manual. Mengingat, medan terbilang terjal dan sangat berlumpur akibat tanah longsoran terkena air hujan.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi kejadian dari anggota Basarnas setempat, longsor membuat jenazah ibu dan anak-anaknya tersebut terseret dari Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang, ke Desa Cijedil.
Jenazah mereka berhasil dievakuasi dan dibawa menuju RSUD Sayang Cianjur untuk dilakukan identifikasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, naik menjadi sebanyak 310 orang setelah ditemukan 17 jenazah pada hari kelima proses pencarian pada Jumat (25/11).
Adapun sebelumnya pada Kamis (24/11), BNPB menyatakan ada 272 korban yang meninggal dunia. Kemudian pada Jumat, ada sembilan jenazah yang ditemukan di area pencarian Warung Sate Sinta dan ada delapan jenazah ditemukan di area Desa Cijedil Kecamatan Cugenang.
Sebelumnya dilaporkan Tim SAR gabungan TNI-Polri, Basarnas dan Korp Brimob kembali menemukan dua jenazah korban gempa yang tertimbun material longsor di Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Menurut Komandan Tim SAR Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob Popri Ipda I Nyoman Sudiarta, dua jenazah yang ditemukan adalah ibu dan anak.
"Ditemukan pukul 15.30 WIB," kata Nyoman.
Berdasarkan informasi dari keluarga, kedua jenazah adalah ibu bernama Ekawari dan anaknya Azura berusia tiga tahun.
Pencarian terhadap kedua jenazah telah dilakukan oleh Tim SAR gabungan sejak Selasa (21/11), namun karena terkendala alat berat tidak bisa masuk, sehingga menggunakan peralatan seadanya seperti cangkul, sekop, linggis dan sinso.
Bahkan pencarian di maksimalkan dengan menggunakan anjing pelacak K-9 dari Polri dan Dog SAR Indonesia serta milik TNI.
Hingga Kamis (24/11) bau amis sudah tercium di lokasi jenazah ibu dan anak ditemukan. Pencarian baru membuahkan hasil setelah alat berat masuk ke lokasi gempa yang ditutupi oleh longsor pada Kamis kemarin.
Zainudin (46), selaku paman korban menyebutkan keponakannya pada saat kejadian gempa sedang tidur siang bersama anaknya di kamar.
Informasi itu diperolehnya dari suami dari keponakannya yang selamat dari gempa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jenazah ibu dan anak korban gempa Cianjur ditemukan berpelukan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022