Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Adib Khumaidi mengatakan tiga rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat, kembali beroperasi usai mengalami gangguan akibat gempa bumi.

"IDI melapor dan dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganalisa mana yang masih layak, sehingga akhirnya ada beberapa rumah sakit yang kami anggap bisa melakukan tindakan-tindakan penanganan," kata Adib Khumaidi saat menyambangi Pendopo Pemkab Cianjur, Jumat.

Rumah sakit yang pertama RS Bhayangkara di Jalan Suroso, Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur sebagai penanganan patah tulang.

Kemudian, IDI dan PUPR juga menganalisa Rumah Sakit Sayang di Jalan Rumah Sakit No 1 Cianjur. "Ada sebagian ruangan operasi, serta kamar perawatan pasien yang masih bisa difungsikan," katanya.

Fasilitas tersebut saling berhubungan dengan sarana dan prasarananya. Termasuk kebutuhan penunjang yang perlu dievaluasi karena ada beberapa panel-panel yang harus diperbaiki.

Kemudian Rumah Sakit Dokter Hafiz di Jalan Pramuka No.15, Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, sudah bisa difungsikan dengan optimal.

"Ini yang kemudian di awal, karena proses analisa ada sebagian pasien yang dirujuk ke Bandung. Saat ini pasien setelah operasi yang sudah di Bandung tentunya harus ada tindak lanjut yang nanti dari masyarakatnya sendiri, juga pasti pasiennya minta kembali ke sini. Ini yang harus disiapkan oleh teman-teman di lapangan," katanya.

Bantuan yang dibutuhkan saat ini adalah tenda yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat di ruang terbuka.
"Saat ini dibutuhkan tenda perawatan. Karena sebagian besar masyarakat masih ingin  dirawat di luar seperti yang kita lihat di Rumah Sakit Sayang, banyak yang masih dirawat di luar karena masih ada trauma di dalam bangunan," katanya.

Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharini membawa bantuan logistik mulai dari kebutuhan tenda, velbet hingga makanan siap saji untuk korban gempa di RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.

Pantauan ANTARA di lokasi, masih terdapat penyintas di RSUD Sayang yang tidur tanpa menggunakan velbed, sebab ketersediaannya yang pada saat itu masih terbatas.

Dengan bertambahnya penyintas yang dibawa ke rumah sakit tersebut, Mensos menginstruksikan jajarannya untuk menyusun velbed Kementerian Sosial yang akan digunakan sebagai tempat tidur korban luka-luka.

Selain itu, Mensos juga menginstruksikan pembangunan tenda besar untuk memuat lebih banyak lagi penyintas gempa yang berdatangan dari mobil ambulans.

Kebersihan juga menjadi perhatian utama Mensos Risma, sehingga dia mengomandoi jajarannya untuk membersihkan sampah yang berceceran di sekitar lokasi istirahat para penyintas.

Bantuan berupa biskuit hingga makanan siap saji dibagikan kepada para penyintas yang tengah beristirahat di bawah tenda-tenda yang didirikan.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mempersiapkan tenda istirahat bagi ribuan korban gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Kita siapkan untuk sementara warga yang bangunannya roboh dan untuk keamanan warga maka kita siapkan untuk tempat istirahat mereka, kita siapkan tenda-tenda," ujar Mensos Risma di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga rumah sakit di Cianjur kembali beroperasi

Pewarta: Andi Firdaus/Devy Nindi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022