Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengakselerasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara melalui pemanfaatan teknologi Building Information Modelling (BIM).

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur di IKN, tentunya harus mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Bukan hanya sumber daya yang sudah lama dikenal dan digunakan, tetapi juga sumber daya baru yang dihasilkan dari interaksi dan kolaborasi antara budaya dan teknologi.

Baca juga: Presiden Jokowi canangkan pencalonan IKN jadi tuan rumah Olimpiade 2036

"Tentu salah satunya yang kita mulai kenal dan dimanfaatkan adalah sumber daya dalam BIM akan mempermudah koordinasi, integrasi, efisiensi, dan pengendalian pelaksanaan konstruksi," ujar Zainal Fatah saat menyampaikan sambutan dalam BIM Innovation Conference 2022 di Jakarta, Kamis.

Menurut Zainal, BIM bukan cuma aplikasi atau pengoperasian komputer tetapi representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional suatu bangunan.

BIM merupakan suatu metodologi digital yang memanfaatkan data ke dalam sebuah model. Dengan memanfaatkan data digital sebagaimana kondisi fisik sebenarnya, proyek dapat mengidentifikasi resiko dengan optimal.

Adapun keuntungan implementasi BIM yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi melalui koordinasi antar pemangku kepentingan konstruksi, proses desain dan konstruksi menjadi lebih ramping (lean) dan transparan, akurasi dalam perhitungan. Dengan begitu, bisa menghindari kesalahan-kesalahan selama perencanaan hingga pelaksanaan, dan waktu pelaksanaan lebih cepat.

Saat ini Kementerian PUPR sedang melaksanakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia yakni pembangunan IKN. IKN Nusantara dibangun dengan konsep kota pintar atau smart forest city.

Baca juga: Bappenas: Populasi IKN dibatasi 1,91 juta orang

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022