Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menemukan 2 titik longsoran di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, sesuai gempa magnitudo 5,6 mengguncang wilayah tersebut.

"Hari ini melakukan penelitian dengan drone di dua lokasi di Cugenang, longsoran ada 2 titik di jalan nasional," ujar Plt Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Rabu.

Wafid mengatakan longsoran pertama yang menutup jalan nasional panjangnya 44 meter pada lereng setinggi 16 meter. Sementara longsoran kedua dengan panjang 162 meter pada lereng setinggi 45 meter.

"Material longsoran berupa pelapukan berwarna abu-abu kemerahan, sangat lapuk, dan jenuh air yang menutup badan jalan," katanya.

Menurutnya, longsor tersebut akibat hujan di Cianjur. Karena itu pembersihan longsoran dapat tetap dilakukan, tapi petugas harus lebih berhati-hati.

"Pembersihan agar memperhatikan kondisi cuaca, karena potensi longsor susulan masih ada. Apalagi masih ada cuaca hujan," ujar dia.

Ia juga mengingatkan masyarakat dan petugas di lapangan untuk waspada mengingat potensi longsoran masih dapat terjadi. Gempa dan hujan dapat memicu longsor susulan akibat tanah yang masih belum stabil.

Badan Geologi juga telah melakukan penelitian di sejumlah titik yang terdapat sumber cadangan air tanah, sehingga dapat dilakukan pengeboran untuk dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi para pengungsi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi temukan dua longsoran usai gempa di Cianjur

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022