Olahan buah lemon califormia seperti sari lemon dan hand sanitizer yang dihasilkan oleh siswa SMKN 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diminati oleh pelaku UMKM di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

"Produk-produk olahan lemon california ini banyak diburu oleh pelaku UMKM untuk diedarkan ke berbagai daerah, mulai dari Cianjur, Sukabumi hingga Bogor. Bahkan tidak sedikit sekolah dan lembaga yang memesan hasil olahan lemon california dari SMKN 1 Cibadak untuk dijual kembali," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Cibadak, Iwan, di Bandung, Kamis.

Baca juga: UMKM Kota Sukabumi yang sudah terverifikasi 1.100 usaha
 
Selain hasil olahan itu kata Iwan, SMKN 1 Cibadak juga memiliki produk unggulan lainnya seperti roti, bakpia ubi ungu, aghurt (yoghurt rasa buah), nata aloe (jelly lidah buaya), selena (nata de coco), keripik pisang dan nangka.
 
"Itu yang ada di Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian," kata dia.
 
Dia menambahkan, SMKN 1 Cibadak juga mulai memproduksi makanan dengan cita rasa dan kemasan Korea melalui kerja sama dengan PT Akasha Wira Internasional Tbk.
 
"Produk yang akan dikerjasamakan yaitu, Woonhae Cheese Ramyun, Rose Topokki Wonhae, Rose Ramyun, Fried Rose Ramyun, Fried Creamy Roose Ramyun, dan Fish Cake," katanya.
 
Budidaya lemon california di SMKN 1 Cibadak yang berada di bawah Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Willayah V Jawa Barat ini diawali dengan memanfaatkan lahan seluas 5.000 meter persegi dari Pemerintah Pusat.
 
Kemudian, SMKN 1 Cibadak juga didukung oleh program ketahanan pangan dari Seameo Biotrof berupa benih lemon california

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Willayah V Jawa Barat Dr Nonong Winarni menambahkan, SMKN 1 Cibadak menjadi salah satu SMKN unggulan yang ada di Kabupaten Sukabumi.
 
Sekolah itu memiliki lima program keahlian yaitu, Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Agribisnis Ternak, Agribisnis Perikanan, serta Desain Komunikasi Visual.
 
Seiring dengan perkembangan waktu, pada tahun 2022 SMKN 1 Cibadak mempunyai 10 kompetensi keahlian dengan jumlah peserta didik sebanyak 1.894 orang.

Baca juga: Pemkot Sukabumi dorong pelaku UMKM gunakan Sistem OSS.
 
Menurut Nonong, SMKN 1 Cibadak menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory (TEFA) dan bahkan, sudah mencoba pembelajaran Teaching Industry yang merupakan model pembelajaran bagi SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri serta dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
 
"TEFA merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra pada unit produksi/praktek yang sudah ada di sekolah vokasi," kata dia.
 
Dengan TEFA, peserta didik dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya.
 
Kemudian, produk-produk yang dibuat para peserta didik sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat. Sehingga, hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah.

Baca juga: Produk UMKM Sukabumi diminta gabung dalam wadah koperasi
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022