Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menyatakan bahwa keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota merupakan upaya signifikan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang aman dan merata di Indonesia.

“Ini menggeser pusat gravitasi negara untuk kegiatan ekonomi,” katanya dalam acara High Level Experts and Leaders Panel (HELP) Conference Presidensi G20 Indonesia di Badung, Bali, Jumat.

Bambang mengatakan langkah pemindahan ini penting karena kota dan infrastrukturnya merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Menurutnya, pembangunan ibu kota baru dapat berperan sebagai tulang punggung penting perekonomian lokal, regional, serta nasional karena memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Selain itu, ia mengatakan langkah tersebut sekaligus akan meringankan beban struktural berat yang dipikul oleh ibu kota Jakarta saat ini.

Oleh sebab itu, pemindahan ibu kota akan mengangkat sebagian dari beban tersebut dan memberikan kesempatan bagi Jakarta untuk memperkuat perannya sebagai pusat keuangan.

Luas wilayah IKN Nusantara sendiri meliputi luas daratan dan perairan sekitar 324.332 hektare dengan luas daratan saja sekitar 256.142 hektare yang merupakan 3,5 kali lebih besar dari Singapura.
Dari luas daratan tersebut sekitar 56.180 hektare akan dikembangkan sebagai urban area sedangkan wilayah inti pemerintahan akan dibangun di atas lahan seluas 6.671 hektare.

“Pembangunan IKN Nusantara secara utuh akan memakan waktu lebih dari dua dekade,” ujar Bambang.

Ia merinci pemerintah akan terlebih dahulu membangun Istana Presiden, kantor pemerintah serta layanan penting seperti sekolah, rumah sakit, pasar, department store, dan fasilitas hiburan.

Untuk saat ini, pemerintah sedang berada di fase pertama yaitu fase untuk membangun infrastruktur dan fasilitas utama di area inti pemerintah termasuk pembangunan Istana Kepresidenan, kantor pemerintahan serta perumahan pegawai negeri sipil dan militer.

Pada pertengahan 2024, para pemimpin negara yang didukung oleh pegawai negeri, polisi, dan angkatan bersenjata akan mulai pindah ke lokasi baru di IKN Nusantara ini.

Kemudian pembangunan tahap kedua akan dimulai pada 2025 hingga 2029 dengan memperkuat kawasan inti IKN Nusantara yaitu mengembangkan transportasi umum dan memperluas perkantoran, perumahan, serta kawasan komersial.

Tiga fase berikutnya dari 2029 hingga 2045 akan mencakup pengembangan yang jauh lebih luas dan masif di bidang pendidikan, kesehatan, dan industri teknologi tinggi.


Kota Paling Berkelanjutan

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menyatakan ibu kota baru nantinya akan menjadi salah satu kota paling berkelanjutan tidak hanya di tingkat Asia namun juga di tingkat dunia.
“Kami membangun IKN Nusantara menjadi salah satu kota yang paling berkelanjutan tidak hanya di Asia tetapi juga di dunia,” katanya dalam acara High Level Experts and Leaders Panel (HELP) Conference Presidensi G20 Indonesia di Bali.

Bambang menjelaskan hal itu akan terwujud karena pembangunan IKN Nusantara sangat mengutamakan aspek layak huni yaitu memperhatikan lima elemen kota modern masa depan yaitu hijau, cerdas, inklusif, risilient dan berkelanjutan.

Menurutnya, kelima elemen ini akan membuat IKN Nusantara untuk menjadi ramah alam, berorientasi pada manusia dan memiliki akses yang sangat baik dan layanan perkotaan yang berkualitas.

IKN Nusantara turut dirancang sebagai smart city yakni akan didukung oleh teknologi canggih di berbagai bidang termasuk dalam pengelolaan sumber daya air dan pembuangan limbah.

Bahkan pemerintah merancang IKN Nusantara untuk menjadi Kota Hutan Lestari yaitu hanya sekitar 25 persen dari seluruh IKN yang akan menjadi lingkungan terbangun.

Sementara 75 sisanya akan dipertahankan sebagai kawasan hijau, termasuk 65 persen dari kawasan akan tetap menjadi hutan tropis yang berperan sebagai penyerap karbon.

Bambang menjelaskan penciptaan hutan tropis dilakukan melalui proses penghijauan untuk melestarikan ekologi dan meningkatkan penyerapan air untuk mengurangi risiko banjir termasuk menyerap karbon.
“Ini dikombinasikan dengan area terbangun yang sangat terkontrol sehingga memungkinkan otoritas untuk meminimalkan emisi karbondioksida di kota (IKN Nusantara),” jelasnya.

Oleh sebab itu, IKN Nusantara yang saat ini masih dalam tahap pembangunan infrastruktur nantinya akan menjadi kota netral karbon pada 2045.

IKN Nusantara yang akan menjadi kota netral karbon pada 2045 tersebut akan berkontribusi terhadap upaya Indonesia dalam mewujudkan target Nationally Determined Contribution (NDC) sekaligus Paris Agreement.

“Membangun IKN Nusantara adalah proses pembangunan dengan konsep gotong royong. Upaya bersama berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru yang menawarkan kesempatan sama bagi semua,” kata Bambang.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala Otorita: Pemindahan ibu kota ciptakan pertumbuhan aman dan rata

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022