Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah dengan menyuguhkan berbagai jenis kebutuhan pangan di halaman Kantor Samsat Garut, Selasa, dalam rangka mengungkapkan beban ekonomi masyarakat.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan Gelar Pangan Murah di Garut bertujuan untuk meringankan beban ekonomi ibu rumah tangga maupun keluarga dalam membeli kebutuhan pokoknya, sekaligus upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi.

"Ini adalah kehendak daripada pemerintah untuk bisa menurunkan biaya pengeluaran ibu-ibu setiap hari. Jadi, nanti kalau harga telur Rp28 (ribu), di sini hanya Rp26 (ribu)," katanya.

Ia menuturkan program Gelar Pangan Murah tersebut merupakan gagasan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dilaksanakan serentak di 40 tempat daerah di Provinsi Jawa Barat.

Menurut dia, program itu merupakan gagasan yang luar biasa tindak lanjut dari hasil pembahasan kepala daerah dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang membahas tentang kondisi inflasi di Indonesia.

Upaya mengendalikan inflasi itu,  pemerintah daerah berencana untuk kembali mengeluarkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp1 miliar untuk memberikan pelayanan berupa pangan murah untuk satu bulan ke depan.

"Saya akan mengeluarkan dana Rp1 miliar lagi di BTT untuk dikelola dalam jangka satu bulan ke depan sampai Desember," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, Haeruman menambahkan, kegiatan tersebut kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jabar yang tidak hanya digelar di Kantor Samsat, tapi ke depan akan dilaksanakan di tempat lain.

Ia menyebutkan Gelar Pangan Murah akan dilaksanakan juga di daerah pelosok selatan Garut yakni Kecamatan Singajaya dan Kecamatan Pamulihan.

Tujuan kegiatan itu, lanjut dia, salah satunya upaya menekan inflasi terkait kenaikan harga BBM yang saat ini cukup terasa dampaknya oleh masyarakat di Kabupaten Garut.

"Dengan Gelar Pangan Murah ini mudah-mudahan bisa membantu, karena ini kami laksanakan di bawah harga pasar, jadi ada selisih kurang lebih itu Rp2 ribu per komoditi, jadi kami melaksanakan gelar pangan murah ini berbagai komoditi dari mulai beras, sayur-sayuran, daging, telur, itu semua di bawah harga pasar," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022