Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat meminta masyarakat setempat menerapkan 3M Plus guna menekan demam berdarah dengue (DBD) karena angka kasus di daerah itu sejak Januari-awal November 2022 tercatat 315 orang dengan kematian empat orang.
"Kami imbau masyarakat menerapkan 3M Plus untuk tekan DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Wawan Ridwan di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan pada musim hujan biasanya banyak genangan air yang potensial untuk nyamuk berkembang biak.
Untuk itu, kata dia, perlu kewaspadaan masyarakat dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Metode itu paling tepat mengendalikan dan mencegah nyamuk berkembang biak.
Dia menjelaskan pengasapan saat ini sudah kurang baik, karena ketika menggunakan bahan kimia maka nyamuk dapat beradaptasi dan kebal terhadap pengasapan.
"Untuk pengasapan kurang efektif, sehingga yang dibutuhkan itu metode 3M Plus," ujarnya.
Selama Januari-awal November 2022, kasus DBD di daerah itu tercatat 315 kasus dengan kematian mencapai empat orang, sedangkan selama 2021 tercatat 193 kasus dengan kematian empat orang.
Ia menambahkan angka kematian pada tahun 2022 bila dibandingkan tahun sebelumnya lebih rendah secara presentasi, di mana pada tahun 2021 angka kematian mencapai 2,1 persen, sedangkan di tahun ini hingga November 1,2 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami imbau masyarakat menerapkan 3M Plus untuk tekan DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Wawan Ridwan di Indramayu, Senin.
Ia mengatakan pada musim hujan biasanya banyak genangan air yang potensial untuk nyamuk berkembang biak.
Untuk itu, kata dia, perlu kewaspadaan masyarakat dengan menerapkan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Metode itu paling tepat mengendalikan dan mencegah nyamuk berkembang biak.
Dia menjelaskan pengasapan saat ini sudah kurang baik, karena ketika menggunakan bahan kimia maka nyamuk dapat beradaptasi dan kebal terhadap pengasapan.
"Untuk pengasapan kurang efektif, sehingga yang dibutuhkan itu metode 3M Plus," ujarnya.
Selama Januari-awal November 2022, kasus DBD di daerah itu tercatat 315 kasus dengan kematian mencapai empat orang, sedangkan selama 2021 tercatat 193 kasus dengan kematian empat orang.
Ia menambahkan angka kematian pada tahun 2022 bila dibandingkan tahun sebelumnya lebih rendah secara presentasi, di mana pada tahun 2021 angka kematian mencapai 2,1 persen, sedangkan di tahun ini hingga November 1,2 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022