Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, memastikan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di daerah itu telah kembali normal, seperti sebelum pandemi COVID-19, dan diharapkan terus meningkat.
"Okupansi hotel sudah kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19," kata Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati di Cirebon, Senin.
Eti mengatakan dari laporan beberapa pengelola hotel dan juga dinas terkait, tingkat okupansi hotel di Kota Cirebon, sudah menyentuh pada angka normal. Pada hari biasa misalnya, okupansi hotel di daerah itu rerata terisi di angka 50-60 persen dari kapasitas yang ada, sedangkan pada akhir pekan tingkat hunian berada di angka 80-100 persen.
Ia menuturkan jika dibandingkan pada masa pandemi COVID-19 yaitu tahun 2020 dan 2021, okupansi hotel di Kota Cirebon, sempat menyentuh paling rendah, apalagi ketika terdapat pembatasan perjalanan bahkan sempat ada hotel kosong sama sekali.
Namun saat ini, dipastikan kamar yang ada dipenuhi oleh para pengunjung yang datang ke Kota Cirebon. Hal ini positif untuk peningkatan ekonomi daerah tersebut.
Menurut Eti, tren positif tersebut perlu terus dijaga bahkan ditingkatkan. Terlebih lagi, setelah pandemi COVID-19 diperlukan upaya-upaya percepatan dan daya adaptif tinggi guna mengejar ketertinggalan.
"Kami bersyukur karena geliat hotel-hotel di Kota Cirebon kembali dirasakan, setiap akhir pekan rata-rata penuh," ujarnya.
Ia menambahkan jika sektor jasa perhotelan berkembang pesat, maka akan saling memberikan dampak positif pula bagi Kota Cirebon. Misalnya, perekonomian sektor lain juga terangkat. Sejalan dengan itu, pendapatan daerah ikut meningkat.
Oleh karenanya, Eti juga memotivasi para pelaku usaha jasa perhotelan untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Sehingga selain membuat nyaman, wisatawan juga akan memiliki kerinduan untuk kembali.
"Kami berpesan kepada pelaku usaha jasa perhotelan, berikan yang terbaik kepada wisatawan yang datang ke Kota Cirebon. Buat mereka nyaman, sehingga nanti selalu ingin kembali," katanya.
Di samping itu, pelaku usaha jasa perhotelan diharapkan berpartisipasi aktif untuk terus menonjolkan kearifan lokal Cirebon dalam pelayanan kepada wisatawan.
"Munculkan budaya, kesenian, atau lainnya yang menjadi ciri khas Cirebon dalam pelayanan hotel agar wisatawan lebih berkesan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Okupansi hotel sudah kembali normal seperti sebelum pandemi COVID-19," kata Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati di Cirebon, Senin.
Eti mengatakan dari laporan beberapa pengelola hotel dan juga dinas terkait, tingkat okupansi hotel di Kota Cirebon, sudah menyentuh pada angka normal. Pada hari biasa misalnya, okupansi hotel di daerah itu rerata terisi di angka 50-60 persen dari kapasitas yang ada, sedangkan pada akhir pekan tingkat hunian berada di angka 80-100 persen.
Ia menuturkan jika dibandingkan pada masa pandemi COVID-19 yaitu tahun 2020 dan 2021, okupansi hotel di Kota Cirebon, sempat menyentuh paling rendah, apalagi ketika terdapat pembatasan perjalanan bahkan sempat ada hotel kosong sama sekali.
Namun saat ini, dipastikan kamar yang ada dipenuhi oleh para pengunjung yang datang ke Kota Cirebon. Hal ini positif untuk peningkatan ekonomi daerah tersebut.
Menurut Eti, tren positif tersebut perlu terus dijaga bahkan ditingkatkan. Terlebih lagi, setelah pandemi COVID-19 diperlukan upaya-upaya percepatan dan daya adaptif tinggi guna mengejar ketertinggalan.
"Kami bersyukur karena geliat hotel-hotel di Kota Cirebon kembali dirasakan, setiap akhir pekan rata-rata penuh," ujarnya.
Ia menambahkan jika sektor jasa perhotelan berkembang pesat, maka akan saling memberikan dampak positif pula bagi Kota Cirebon. Misalnya, perekonomian sektor lain juga terangkat. Sejalan dengan itu, pendapatan daerah ikut meningkat.
Oleh karenanya, Eti juga memotivasi para pelaku usaha jasa perhotelan untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan. Sehingga selain membuat nyaman, wisatawan juga akan memiliki kerinduan untuk kembali.
"Kami berpesan kepada pelaku usaha jasa perhotelan, berikan yang terbaik kepada wisatawan yang datang ke Kota Cirebon. Buat mereka nyaman, sehingga nanti selalu ingin kembali," katanya.
Di samping itu, pelaku usaha jasa perhotelan diharapkan berpartisipasi aktif untuk terus menonjolkan kearifan lokal Cirebon dalam pelayanan kepada wisatawan.
"Munculkan budaya, kesenian, atau lainnya yang menjadi ciri khas Cirebon dalam pelayanan hotel agar wisatawan lebih berkesan," tuturnya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022