Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad IM Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

PM Shtayyeh bersama delegasi terbatas tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.30 WIB dengan diiringi oleh pasukan Nusantara, pasukan berkuda, dan korps musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Usai disambut oleh Presiden Jokowi, prosesi penyambutan dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan kedua negara dan diiringi dentuman meriam sebanyak 19 kali. Setelah dentuman meriam selesai, kedua pemimpin kemudian melakukan inspeksi pasukan kehormatan.

Jokowi dan Shtayyeh selanjutnya memperkenalkan masing-masing delegasi yang turut hadir mengikuti upacara.

Delegasi dari Indonesia terdiri atas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Qadir Jaelani.

Setelah saling memperkenalkan delegasi masing-masing, Jokowi kemudian mengajak Shtayyeh berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai, Istana Bogor.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penanaman bersama pohon Meranti Bunga atau Shorea leprosula oleh Jokowi dan Shtayyeh di halaman samping Istana Kepresidenan Bogor. Usai penanaman pohon bersama, kedua pemimpin negara itu menuju beranda untuk berbincang sejenak sebelum menggelar pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing.
Menanam Pohon

Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh mengucapkan terima kasih karena diberi kesempatan untuk menanam pohon di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor sebagai lambang persahabatan kedua negara.

"Thank you so much, this is the tree of Jerusalem in the heart of Indonesia. Thank you Mr President for making this happened. Barakallah, (Terima kasih banyak, ini adalah pohon Yerusalem yang menyimbolkan hati bangsa Indonesia, terima kasih Pak Presiden karena membuat hal ini terjadi)," kata PM Palestina Mohammad IM Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin.

Presiden Jokowi mengajak PM Shtayyeh untuk pohon Meranti atau Shorea leprosula di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor yang juga menjadi lokasi tempat penanaman pohon para kepala negara lain yang berkunjung di Indonesia.

Selepas penanaman pohon bersama, Presiden Jokowi dan PM Mohammad IM Shtayyeh menuju veranda untuk berbincang sejenak sebelum menggelar pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing negara.

"Selamat datang di Jakarta Yang Mulia PM Shtayyeh dan senang bisa bertemu kembali setelah pertemuan kita di Glasgow, Palestina adalah sahabat dekat Indonesia," ungkap Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral.

Menurut Presiden Jokowi, Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

"Indonesia juga secara konsisten terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dan saya berharap kunjungan yang mulia dapat semakin memperkokoh hubungan yang sudah baik ini. Saya percayakan yang mulia untuk menyampaikan sambutan pembuka," ujar Presiden.
Usai pertemuan bilateral, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kemudian melakukan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai. Rangkaian penyambutan resmi ini pun diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan bagi PM Shtayyeh di Ruang Garuda.

Diketahui Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang hingga kini belum merdeka karena pendudukan Israel.

Secara bilateral, Palestina terus berupaya untuk menggalang pengakuan dari berbagai negara. Hingga 14 September 2015, tercatat 136 negara dari 193 anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara.

Dunia internasional hingga saat ini terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel yang berdasarkan utamanya pada prinsip "two-state solution", sebagaimana dimandatkan dalam berbagai resolusi Majelis Umum (MU) dan Dewan Keamanan (DK) PBB.

Namun, berbagai tantangan semakin menghadang perjalanan proses perdamaian di antara keduanya, milsanya, keputusan AS pada 6 Desember 2017 untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan diikuti dengan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei 2018.

Indonesia konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina, termasuk mendorong berdirinya negara Palestina di bawah prinsip "two-state solution" termasuk dalam penyelenggaraan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada April 2015 yang menyepakati Declaration on Palestine untuk menggarisbawahi dukungan negara-negara Asia dan Afrika terhadap perjuangan bangsa Palestina memperoleh kemerdekaannya dan upaya menciptakan two-state solution.

Indonesia juga memberikan bantuan berupa pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi 1.257 warga Palestina di bidang infrastruktur, teknologi, informasi, pariwisata, "light manufacturing" dan pertanian senilai 1,5 juta dolar AS bagi warga Palestina di bawah kerangka the Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) dan bantuan sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan "Indonesian Cardiac Center" di RS As-Shifa di Gaza.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi terima kunjungan kenegaraan PM Palestina Mohammad IM Shtayyeh

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022