Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan antisipasi jika anak mengalami gejala-gejala penyakit gangguan ginjal akut atipikal.
Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami di Bandung, Jumat, mengatakan masyarakat jangan menunggu terlalu lama jika anak terlihat mengalami gejala penyakit itu. Adapun gejalanya yang perlu diawasi itu yakni demam, batuk, pilek, diare, dalam waktu yang lama yakni 14 hari.
Baca juga: Kemenkes dan BPOM tarik produk obat sirop perusak ginjal
"Yang penting adalah antisipasi bagi masyarakat, bagi yang terkena penyakit tersebut cepat, dirujuk, jangan nunggu-nunggu," katanya.
Saat ini, menurutnya, di Kabupaten Bandung sudah ada dua pasien yang diduga mengalami gangguan ginjal akut atipikal. Kedua anak tersebut berusia di bawah 12 tahun.
Dari dua anak tersebut, satu di antaranya masih dalam keadaan yang aman, sedangkan seorang lainnya diketahui mengalami gejala yang cukup berat, katanya.
Di samping itu, ia juga mengingatkan para tenaga kesehatan di berbagai tingkatan fasilitas kesehatan untuk segera menangani ketika mengetahui ada pasien yang mengalami gejala gangguan ginjal akut.
"Dan jangan memberikan obat-obat yang sudah diinstruksikan (pantangan) dari Kementerian Kesehatan. Jangan memberi obat sirop penurun panas," kata dia.
Baca juga: 3 zat kimia berbahaya ditemukan pada obat pasien gagal ginjal akut, kata Menkes
Menurutnya pihaknya pun tidak menyiapkan ruangan khusus untuk penanganan penyakit gangguan ginjal akut atipikal itu. Pasalnya, kata dia, penyakit itu tidak menular dan berbeda dengan COVID-19.
"Dan angka yang terkenanya juga tidak banyak, jadi soal tempat itu ada semua, tidak perlu tempat khusus tapi siap antisipasi untuk penanganan," kata Grace.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami di Bandung, Jumat, mengatakan masyarakat jangan menunggu terlalu lama jika anak terlihat mengalami gejala penyakit itu. Adapun gejalanya yang perlu diawasi itu yakni demam, batuk, pilek, diare, dalam waktu yang lama yakni 14 hari.
Baca juga: Kemenkes dan BPOM tarik produk obat sirop perusak ginjal
"Yang penting adalah antisipasi bagi masyarakat, bagi yang terkena penyakit tersebut cepat, dirujuk, jangan nunggu-nunggu," katanya.
Saat ini, menurutnya, di Kabupaten Bandung sudah ada dua pasien yang diduga mengalami gangguan ginjal akut atipikal. Kedua anak tersebut berusia di bawah 12 tahun.
Dari dua anak tersebut, satu di antaranya masih dalam keadaan yang aman, sedangkan seorang lainnya diketahui mengalami gejala yang cukup berat, katanya.
Di samping itu, ia juga mengingatkan para tenaga kesehatan di berbagai tingkatan fasilitas kesehatan untuk segera menangani ketika mengetahui ada pasien yang mengalami gejala gangguan ginjal akut.
"Dan jangan memberikan obat-obat yang sudah diinstruksikan (pantangan) dari Kementerian Kesehatan. Jangan memberi obat sirop penurun panas," kata dia.
Baca juga: 3 zat kimia berbahaya ditemukan pada obat pasien gagal ginjal akut, kata Menkes
Menurutnya pihaknya pun tidak menyiapkan ruangan khusus untuk penanganan penyakit gangguan ginjal akut atipikal itu. Pasalnya, kata dia, penyakit itu tidak menular dan berbeda dengan COVID-19.
"Dan angka yang terkenanya juga tidak banyak, jadi soal tempat itu ada semua, tidak perlu tempat khusus tapi siap antisipasi untuk penanganan," kata Grace.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022