ANTARAJAWABARAT.com, 7/12 - Saung Angklung Udjo (SAU) mendapat penghargaan Upakarti 2013 bidang jasa pengabdian sebagai lembaga yang aktif dan berkesinambungan mengembangkan industri kecil dan menengah.

"Saung Angklung Udjo selalu terdorong oleh rasa tanggung jawab sosial dalam melestarikan dan menjaga seni budaya daerah, dalam hal ini budaya angklung," kata Sekretaris Perusahaan SAU Bhiwaka Hikmat Prasetya di Bandung, Jumat.

Penghargaan Upakarti itu diserahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jabarta yang diterima oleh Mutiara Deciana Udjo mewakili Saung Angklung Udjo.

Bhiwaka menyebutkan, ada keyakinan untuk bisa membuka lapangan usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan para seniman angklung, pengrajin angklung, dan petani bambu. Kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan untuk bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat yang terlibat.

"Saat ini tercatat 89 orang pengrajin, 102 karyawan, 249 pemain angklung, 5 kelompok petani, dan pengarajin kerajinan lainnya yang terlibat dalam aktivitas SAU," katanya.

Tanggungjawab dalam melestarikan seni budaya angklung , kata dia tidak hanya di hilir, berupa pertunjukan sematan namun juga berkesinambungan dengan sumber daya alam juga harus turut dijaga, sehingga merusak lingkungan ataupun mengalami kelangkaan bahan baku.

"Kami sedang melakukan kerjasama dengan Perhutani, instansi pendidikan, konsultan, dan pihak BUMN agar bekerjasama untuk menjaga kelangsungan bambu," katanya.

Ia mengakui dalam pelaksanaannya masih ada hambatan yang mengakibatkan belum terpenuhinya permintaan alat musik Angklung. Keterbatasan itu antara lain terkait pendanaan dalam mendidik pengrajin angklung, keterbatasan bahan baku dan keterbatasan teknologi dalam peningkatan kapasitas propduksi angklung.***3***

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012