Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar), mengajak para investor dalam dan luar negeri untuk memanfatkan sumber daya energi baru terbarukan (EBT) agar dapat memenuhi energi bersih di Jawa Barat, pada acara West Java Investment Summit (WJIS) 2022, yang digelar di Kota Bandung, sejak Rabu (5/10).
 
"Jadi kami terus berupaya dan mengajak para investor untuk bisa memanfaatkan sumber daya energi baru terbarukan, agar dapat memenuhi energi bersih di Jawa Barat," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih, disela-sela hari kedua WJIS Tahun 2022, di Kota Bandung, Kamis.
 
Total ada 20 proyek yang memiliki nilai investasi hingga Rp25,66 triliun ditawarkan oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat kepada para investor di acara tersebut dan seluruhnya sudah memasuki tahap kurasi.

Baca juga: Kang Emil: Perang Rusia-Ukraina momentum daerah kembangkan riset EBT
 
Pada gelaran WJIS 2022 ini, hadir sejumlah calon investor dari perwakilan berbagai negara, seperti Italia, Swedia, Singapura, Uni Emirat Arab, Inggris dan Australia.
 
Sejumlah calon investor dari berbagai negara yang hadir juga mengindikasikan Provinsi Jabar menjadi incaran sebagai daerah tujuan investasi.
 
Ai juga memastikan bahwa proyek investasi energi baru terbarukan (EBT) di West Java Investment Summit (WJIS) 2022 memberikan dampak positif bagi masyarakat.
 
"Menjadi penting bagi Jabar untuk mengakselerasi investasi sektor ini. Di tahun 2022 ini kami kolaborasi dan mengajak owner yang menempatkan investasi di Jabar. Sebanyak 20 proyek baik dari pemerintah BUMD provinsi dan daerah dan privat," kata Ai.
 
Walaupun sektor energi baru terbarukan yang ditawarkan pada WJIS 2022 beragam, kata Ai, pihaknya juga mendorong investasi di sektor panas bumi atau geothermal.
 
"Jadi semuanya unggulan, tapi ada potensi geothermal yang akan ditawarkan yaitu Cisolok Sukarame dan Galunggung," katanya.
 
Lebih lanjut ia mengatakan ada enam proyek PLN yaitu pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH), proyek pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan PLN sebagai bagian memperkuat ekosistem penggunaan kendaraan listrik di Jabar tahun depan.
 
"Lain-lainnya cukup strategis, ada pembangkit bayu di Sukabumi dan Garut. Mudah-mudahan terpresentasikan dengan baik dan investor dimudahkan dan diberikan kelancaran," katanya.
 
Acara West Java Investment Summit (WJIS) 2022 resmi dibuka untuk para investor 5-6 Oktober 2022 bertempat d Kota Bandung, Rabu (5/10).

Baca juga: 17 proyek energi terbarukan ditawarkan Dinas ESDM Jabar di WJIS 2022
 
WJIS 2022 mengusung tema besar 'Green Investment: Food Securing and Renewable Energy' dengan tagline 'Securing The Future'.
 
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan, WJIS ini merupakan kerja sama KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dengan Pemda Provinsi Jawa Barat.
 
Menurut dia, setidaknya akan ada 2.000 peserta yang hadir dalam WJIS 2022 untuk mengetahui lebih lanjut proyek-proyek potensial yang ditawarkan, terutama di sektor ketahanan pangan dan energi baru dan terbarukan (EBT).
 
“WJIS bertujuan mempromosikan investasi hijau sebagai sektor investasi potensial di Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan ini kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kami siap untuk pengembangan investasi hijau,” ujar Noneng Komara Nengsih.
 
Menurut Noneng, WJIS kali keempat memiliki tiga fokus utama, yakni pertama, menarik investor baru ke Jabar.
 
Kedua, memperkenalkan sektor investasi hijau baru, ketiga, penawaran proyek-proyek potensial terpilih bagi investor dalam investasi hijau yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus bertanggung jawab secara sosial.
 
“Acara ini memiliki beberapa agenda utama, selain paparan Gubernur Jabar dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar. Kami juga akan melakukan sepuluh MoU, penyerahan penghargaan untuk lima kategori, dan high level meeting” katanya.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022