ANTARAJAWABARAT.com,28/11 - Petani tomat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami kerugian akibat harga jual hasil tani tersebut anjlok tidak mampu menutupi biaya modal tanam.

"Harga tomat sekarang murah sekali untuk balik modal saja tidak bisa," kata Awan Surtiwan (49) petani tomat di Kampung Pamulihan, Desa/Kecamatan Samarang, Rabu.

Ia mengatakan harga jual tomat matang dengan ukuran besar hanya mampu menembus angka tertinggi Rp700 per kg, sebelumnya bisa diterima di pasar Rp2000 per kg.

Tomat yang dijualnya itu, Awan mengaku hanya untuk menjadikan uang saja, daripada tomat busuk yang tentunya menyebabkan kerugian lebih besar lagi.

"Rp700 sekilo sudah lumayan, itu juga ukuran tomat yang besar, kalau tomat ukuran kecil sangat murah, bahkan tidak laku," jelas Awan.

Ia mengungkapkan, petani mampu mendapatkan keuntungan dari hasil jual tomat ketika harga diatas Rp2000 per kg, jika diangka Rp1500 per kg hanya mampu menutupi biaya modal tanam.

"Kalau tomat sekilonya Rp2000 itu bisa nutupin modal, tapi sekarang Rp700 sangat jauh untuk mengganti biaya modal," katanya.

Menurut dia, anjloknya harga tomat disebabkan persediaan di pasar induk kota besar sedang melimpah.

Petani di Garut maupun daerah Jawa Barat lainnya, kata Awan memasuki musim hujan sedang panen tomat.

"Jadi sekarang stok tomat di pasar lagi banyak sehingga mempengaruhi harga tomat jadi anjlok," katanya.***2***
Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012