Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian konstruksi sembilan bendungan sampai akhir tahun ini.
"Terkait penyelesaian (bendungan) sampai dengan saat ini sudah 29. Insya Allah sampai akhir tahun ini kami targetkan sembilan bendungan selesai," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko di Jakarta, Kamis.
Jarot mengatakan, sejumlah bendungan yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun ini seperti Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Bendungan Semantok di Jawa Timur, serta Bendungan Sadawarna di Subang.
"Karena nanti pada tahun depan akan ada 13 bendungan lagi. Jadi, kami juga mengapresiasi kepada mitra kerja baik kontraktor, konsultan dan lainnya," katanya.
Kementerian PUPR mencatat sejak dibangun sejak tahun 1900-an sudah terdapat 215 bendungan hingga saat ini dengan total volume 7,17 miliar meter kubik.
Sebelumnya Presiden RI menyatakan sebanyak sembilan bendungan baru yang bakal rampung dibangun pada akhir 2022.
Presiden Jokowi mengemukakan, pada era kepemimpinannya hingga saat ini sudah ada 29 bendungan yang telah dibangun, sehingga pada akhir 2022 Indonesia bakal memiliki 38 bendungan.
Bendungan-bendungan yang dibangun itu telah terasa dampaknya bagi sektor pertanian, khususnya produksi padi. Aliran dari bendungan itu disebut telah membuat produksi panen padi meningkat hingga dua kali lipat.
Presiden juga mengingatkan saat ini dunia telah dilanda krisis pangan dan krisis energi. Berdasarkan lembaga internasional, menurutnya ada 66 negara yang diprediksi ambruk ekonominya akibat krisis-krisis tersebut.
Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi dapat selesai pada akhir tahun ini, sehingga bisa meminimalisasi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Mengenai progres Bendungan Ciawi dan Sukamahi, InsyaAllah mohon doanya kurang lebih Oktober atau November selesai," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Kementerian PUPR terus memacu penyelesaian konstruksi kedua bendungan tersebut, sehingga sebelum musim penghujan Bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan bisa siap meminimalisasi banjir, terutama mengendalikan serta meminimalisasi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Sebelum musim hujan, Oktober atau November target kami selesai," kata Jarot.
Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik/detik. Kontrak pembangunannya senilai Rp798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO).
Sedangkan Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik/detik.
Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak 1990-an dan mulai dibangun pada 2017. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan Bendungan Kering Ciawi dan Sukamahi dalam rangka meningkatkan kapasitas pengendalian banjir Jakarta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirjen SDA PUPR targetkan penyelesaian 9 bendungan sampai akhir 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Terkait penyelesaian (bendungan) sampai dengan saat ini sudah 29. Insya Allah sampai akhir tahun ini kami targetkan sembilan bendungan selesai," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko di Jakarta, Kamis.
Jarot mengatakan, sejumlah bendungan yang ditargetkan selesai hingga akhir tahun ini seperti Bendungan Ciawi-Sukamahi di Bogor, Bendungan Semantok di Jawa Timur, serta Bendungan Sadawarna di Subang.
"Karena nanti pada tahun depan akan ada 13 bendungan lagi. Jadi, kami juga mengapresiasi kepada mitra kerja baik kontraktor, konsultan dan lainnya," katanya.
Kementerian PUPR mencatat sejak dibangun sejak tahun 1900-an sudah terdapat 215 bendungan hingga saat ini dengan total volume 7,17 miliar meter kubik.
Sebelumnya Presiden RI menyatakan sebanyak sembilan bendungan baru yang bakal rampung dibangun pada akhir 2022.
Presiden Jokowi mengemukakan, pada era kepemimpinannya hingga saat ini sudah ada 29 bendungan yang telah dibangun, sehingga pada akhir 2022 Indonesia bakal memiliki 38 bendungan.
Bendungan-bendungan yang dibangun itu telah terasa dampaknya bagi sektor pertanian, khususnya produksi padi. Aliran dari bendungan itu disebut telah membuat produksi panen padi meningkat hingga dua kali lipat.
Presiden juga mengingatkan saat ini dunia telah dilanda krisis pangan dan krisis energi. Berdasarkan lembaga internasional, menurutnya ada 66 negara yang diprediksi ambruk ekonominya akibat krisis-krisis tersebut.
Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi dapat selesai pada akhir tahun ini, sehingga bisa meminimalisasi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Mengenai progres Bendungan Ciawi dan Sukamahi, InsyaAllah mohon doanya kurang lebih Oktober atau November selesai," ujar Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Kementerian PUPR terus memacu penyelesaian konstruksi kedua bendungan tersebut, sehingga sebelum musim penghujan Bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan bisa siap meminimalisasi banjir, terutama mengendalikan serta meminimalisasi banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Sebelum musim hujan, Oktober atau November target kami selesai," kata Jarot.
Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik/detik. Kontrak pembangunannya senilai Rp798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO).
Sedangkan Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik/detik.
Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak 1990-an dan mulai dibangun pada 2017. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pembangunan Bendungan Kering Ciawi dan Sukamahi dalam rangka meningkatkan kapasitas pengendalian banjir Jakarta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirjen SDA PUPR targetkan penyelesaian 9 bendungan sampai akhir 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022