Capaian vaksinasi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) tertinggi se-Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat sampai 25 September 202, sebanyak 83.916.652 dosis vaksin COVID-19, yang terdiri atas dosis I, II, III dan IV telah diberikan kepada warga Jabar.
"Capaian vaksinasi COVID-19 di Jabar, menjadi yang tertinggi di tingkat nasional dan menjadi tren positif dalam upaya pencegahan COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, di Bandung, Selasa.
Dia merinci dari total sasaran 42.610.134 warga Jabar yang berhak menerima vaksin, sebanyak 86,76 persen atau sebanyak 36.969.729 orang dinyatakan sudah menerima vaksin dosis pertama.
Sementara yang sudah mendapat dosis kedua sebanyak 31.838.722 orang atau sudah mencapai 74,72 persen, lalu untuk dosis ketiga dan dosis keempat, masing-masing 15.044.404 dan 63.797 atau 35,31 persen dan 35,11 persen.
Ia mengatakan berbagai cara terus dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam mencapai target vaksinasi COVID-19.
"Capaian vaksinasi COVID-19 di Jabar, menjadi yang tertinggi di tingkat nasional dan menjadi tren positif dalam upaya pencegahan COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, di Bandung, Selasa.
Dia merinci dari total sasaran 42.610.134 warga Jabar yang berhak menerima vaksin, sebanyak 86,76 persen atau sebanyak 36.969.729 orang dinyatakan sudah menerima vaksin dosis pertama.
Sementara yang sudah mendapat dosis kedua sebanyak 31.838.722 orang atau sudah mencapai 74,72 persen, lalu untuk dosis ketiga dan dosis keempat, masing-masing 15.044.404 dan 63.797 atau 35,31 persen dan 35,11 persen.
Ia mengatakan berbagai cara terus dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam mencapai target vaksinasi COVID-19.
Nina mengatakan strategi untuk memaksimalkan kegiatan vaksinasi ini tidak lepas dari kerja sama dengan stakeholder baik dari pemerintah sendiri maupun swasta.
"Instruksi pertama dari Pak Gubernur tentunya kemudian dilanjut dengan dukungan Forkopimda hingga sampai organisasi perangkat daerah sampai ke bawah menggencarkan gerakan vaksinasi," katanya.
Nina mengatakan terkait inovasi yang dilakukan dalam menggelar vaksinasi, pihaknya bekerja sama dengan pihak lain.
Contohnya dengan pemerintah desa menggunakan fasilitas Mobil Maskara untuk vaksinasi, juga pihak swasta yang gencar turun ke masyarakat.
Sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat bisa dimudahkan dalam memperoleh fasilitas vaksinasi.
Sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat bisa dimudahkan dalam memperoleh fasilitas vaksinasi.
Terkait pelaksanaan Gebyar Vaksinasi di Jabar Selatan yang terpusat di Kawasan Ciletuh, Kabupaten Sukabumi dan Pangandaran, Nina mengapresiasi pencapaiannya.
Itu dikarenakan bisa membantu meningkatkan capaian vaksinasi khususnya di Kabupaten Sukabumi dan umumnya di Jawa Barat yang memiliki sasaran vaksinasi sebesar lebih dari 42 juta orang.
"Dalam pelaksanaannya yang bertepatan dengan event Cycling de Jabar, logistik pelaksanaan vaksinasi disediakan Puskesmas Ciemas dan Puskesmas Tamanjaya," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan apresiasi dengan capaian vaksinasi COVID-19 tersebut, di tengah kasus harian COVID-19 yang sudah mereda.
Namun upaya maksimal terus dilakukan dalam rangka pencegahan, walaupun secara umum penambahan kasus COVID-19 sudah menurun, penyakit ini masih menjadi ancaman.
"Vaksinasi untuk masyarakat terus dilakukan agar maksimal. Capaian vaksin hingga vaksin dosis ketiga akan mencapai 50 persen," kata dia.
"Tapi kita prioritaskan untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu karena ini yang akan menjadi garda terdepan dalam penanganannya. Untuk nakes capaian sudah masuk booster kedua dan ini akan berjalan terus," lanjut Ridwan Kamil.
Dia mengatakan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat merupakan yang terbanyak dilakukan di Indonesia mengingat Jabar adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.
Selain itu diharapkan vaksinasi ini pun terus berjalan hingga mencapai target yang diharapkan.
Hal terpenting, lanjut Ridwan Kamil, walaupun penambahan kasus COVID-19 naik-turun dalam beberapa gelombang, penanganan pasien di rumah sakit saat ini terbilang rendah karena masyarakat sudah bisa melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Jika rumah sakit sepi meski kasusnya turun-naik, COVID-19 ini akan dirasakan seperti virus flu biasa yang bisa tertangani dengan cukup istirahat secara mandiri," kata Ridwan Kamil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 83 juta vaksin COVID-19 telah diberikan ke warga Jabar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022