Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melatih sebanyak 30 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) asal Cirebon, Jawa Barat, untuk bisa go export  (ekspor) dengan menghadirkan agregator.

"Kami kenalkan 30 UKM Cirebon dengan agregator, dan diharapkan melalui kegiatan ini, dapat menciptakan ekosistem UKM go ekspor yang berdaya saing tinggi," kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Dwi Andriani Sulistyowati di Cirebon, Jumat, saat membuka acara Pengembangan SDM UKM Go Ekspor Berbasis Kemitraan dengan Agregator.

Menurutnya Cirebon dikenal sebagai sentra kerajinan "home decor" atau furnitur berbahan baku rotan, oleh karena itu melalui kegiatan tersebut akan dibangun ekosistem kluster furnitur dan home decor khas Cirebon.

Dwi mengatakan membangun UKM tidak hanya untuk membuat UKM tersebut memiliki daya tahan, namun harus dikonsolidasikan dari hulu ke hilir.

"Termasuk di hulunya kami kenalkan dengan agregator, dan kemudian pelaku UKM akan didampingi oleh agregator tersebut terutama dalam mengakses peluang pasar ekspor atau membuat produk baru, mengikuti trend pasar," ujarnya.

Dwi menambahkan kegiatan pengembangan SDM UKM Berbasis Kemitraan antara agregator dengan UKM go ekspor ini diikuti oleh 30 pelaku UKM Furniture dan Home Decor serta menghadirkan agregator sebagai narasumber dari PT Homeware Internasional Indonesia, juga Buyer Representatif dari PT Tikamoon Sourcing Indonesia, dan dari Harley Craft Fashion.

Tidak hanya sebagai narasumber, lanjut Dwi, agregator yang juga volunteer ini akan menjadi pendamping pelaku UKM ke depannya. Melalui kegiatan ini diberikan materi penunjang serta berbagi ilmu dan pengalaman dari para agregator.
Dwi menambahkan tidak hanya itu, pelaku UKM pun diajak langsung mengunjungi workshop dari para mitra agar bisa melihat langsung bagaimana proses produksi serta manajemennya.

"Sehingga bisa menginspirasi pelaku UKM untuk menciptakan inovasi dan ide kreasi baru, dengan kualitas ekspor," katanya.

Dwi mengatakan kegiatan serupa juga telah diselenggarakan di beberapa titik wilayah seperti Kota Denpasar, Gianyar, Bantul, Salatiga, Tangerang, dan kini diselenggarakan di Cirebon dari 22-24 September 2022.

Diharapkan dengan kegiatan ini pelaku UKM yang sudah berbagi pengalaman dengan agregator dapat menjalin kolaborasi, sinergi menjadi bagian dari rantai pasok agregator dengan menciptakan ekosistem UKM go ekspor.

"Hal ini tentunya sebagai upaya untuk mendukung pencapaian target kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas sebesar 17 persen pada 2024" katanya.
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022