Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar akan menggelar operasi pasar khusus untuk komoditas telur ayam, hal tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya inflasi yang dikarenakan kebijakan penyesuaian tarif bahan bakar minyak atau BBM.
"Jadi dalam rapat koordinasi terkait dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, ada penekanan terkait. Khusus untuk Jawa Barat menekankan masalah cuma di telur saja," kata Gubernur Ridwan Kamil di Bandung, Selasa.
Dia mengatakan pada rapat yang digelar secara daring tersebut, Presiden Joko Widodo mengizinkan Jawa Barat untuk membeli langsung telur ayam untuk kembali di jual ke masyarakat dalam bentuk operasi pasar khusus.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan Rp27 miliar bantu warga terdampak harga BBM
Hal itu dilalukan karena dikhawatirkan, komoditas telur ayam akan menjadi penyumbang besar inflasi.
"Jawa Barat diberi izin membeli telor ongkosnya ditanggung oleh APBD, kemudian disalurkan sehingga mengurangi biaya kemahalan dari sumber-sumber pasokan," katanya.
Apabila pembelian ini terealisasi, kata Ridwan Kamil, maka pihaknya akan menggunakan kembali sistem penjualan minyak goreng via aplikasi SapaWarga yang sukses beberapa waktu lalu.
"Kami akan menggunakan beli online. Itu menjadi standar Jawa Barat mengendalikan yang namanya kemahalan harga," ujar dia.
Menurut dia, penjualan via aplikasi ini rencananya akan kembali dilakukan BUMD Agro Jabar.
Gubernur Ridwan Kamil memastikan harga jual tidak akan mahal dan membebani warga.
"Sehingga nanti kami jual beli dengan rakyat tapi tidak mengambil untung sekadar untuk mengatasi harga," kata dia.
Baca juga: Penyesuaian tarif BBM, Bapenda Jabar siapkan sistem integrasi data dengan Pertamina
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menambahkan hingga saat ini stok dan produksi ayam dari wilayah Jabar dan luar daerah seperti Kendal dan Blitar masih lancar.
"Untuk pasokan aman, dari check point di Banjar distribusi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu tidak ada kendala, kami pantau masih stabil," kata Arifin.
Meskipun ketersediaan dan pasokan aman, Arifin menilai kekhawatiran harga telur kembali melambung dan menjadi penyumbang inflasi harus diantisipasi.
Harga telur ayam sendiri beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp29 ribu per kilogram dan saat ini sudah kembali turun di angka Rp24-25 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Jadi dalam rapat koordinasi terkait dampak kenaikan BBM terhadap inflasi yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, ada penekanan terkait. Khusus untuk Jawa Barat menekankan masalah cuma di telur saja," kata Gubernur Ridwan Kamil di Bandung, Selasa.
Dia mengatakan pada rapat yang digelar secara daring tersebut, Presiden Joko Widodo mengizinkan Jawa Barat untuk membeli langsung telur ayam untuk kembali di jual ke masyarakat dalam bentuk operasi pasar khusus.
Baca juga: Pemprov Jabar siapkan Rp27 miliar bantu warga terdampak harga BBM
Hal itu dilalukan karena dikhawatirkan, komoditas telur ayam akan menjadi penyumbang besar inflasi.
"Jawa Barat diberi izin membeli telor ongkosnya ditanggung oleh APBD, kemudian disalurkan sehingga mengurangi biaya kemahalan dari sumber-sumber pasokan," katanya.
Apabila pembelian ini terealisasi, kata Ridwan Kamil, maka pihaknya akan menggunakan kembali sistem penjualan minyak goreng via aplikasi SapaWarga yang sukses beberapa waktu lalu.
"Kami akan menggunakan beli online. Itu menjadi standar Jawa Barat mengendalikan yang namanya kemahalan harga," ujar dia.
Menurut dia, penjualan via aplikasi ini rencananya akan kembali dilakukan BUMD Agro Jabar.
Gubernur Ridwan Kamil memastikan harga jual tidak akan mahal dan membebani warga.
"Sehingga nanti kami jual beli dengan rakyat tapi tidak mengambil untung sekadar untuk mengatasi harga," kata dia.
Baca juga: Penyesuaian tarif BBM, Bapenda Jabar siapkan sistem integrasi data dengan Pertamina
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana menambahkan hingga saat ini stok dan produksi ayam dari wilayah Jabar dan luar daerah seperti Kendal dan Blitar masih lancar.
"Untuk pasokan aman, dari check point di Banjar distribusi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur itu tidak ada kendala, kami pantau masih stabil," kata Arifin.
Meskipun ketersediaan dan pasokan aman, Arifin menilai kekhawatiran harga telur kembali melambung dan menjadi penyumbang inflasi harus diantisipasi.
Harga telur ayam sendiri beberapa waktu lalu sempat mencapai Rp29 ribu per kilogram dan saat ini sudah kembali turun di angka Rp24-25 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022