Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, siap mendukung distribusi kebutuhan pokok masyarakat, untuk menekan potensi tingginya inflasi akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Upaya kami untuk menekan inflasi yaitu dengan bentuk operasi pasar, pasar murah ataupun dengan intervensi distribusi supaya pasokan aman," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Aturan belum ditetapkan, tarif angkot di Kota Cirebon sudah naik 33 persen
Agus mengatakan penyesuaian harga BBM dapat membuat harga kebutuhan pokok akan melambung, karena biaya jasa distribusi dipastikan ikut mengalami peningkatan harga.
Untuk itu, lanjut Agus, Pemkot Cirebon berupaya menekan inflasi dengan ikut mengintervensi distribusi, terutama kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, minyak, daging, dan bahan pangan lainnya.
Agus menjelaskan, Kota Cirebon merupakan daerah yang hanya mengandalkan perdagangan dan jasa, sehingga membutuhkan transportasi, serta distribusi untuk mendapatkan kebutuhan pokok dari daerah lainnya.
"Kami akan lihat dahulu bagaimana intervensi yang harus dilakukan, mengingat Kota Cirebon merupakan daerah perdagangan. Kami bukan bagian dari produsen, untuk itu akan kami jaga agar distribusi bisa berjalan dengan baik, lancar dan harganya bisa terjangkau," tuturnya.
Ia menyakini penyesuaian harga BBM akan meningkatkan inflasi di Kota Cirebon, untuk itu Pemerintah Daerah berupaya agar inflasi tidak melonjak tinggi, salah satunya menggelar operasi pasar, dan pasar murah.
Saat ini, tingkat inflasi di Cirebon merupakan salah satu yang terendah di Jawa Barat, tetapi inflasi diperkirakan akan mulai meningkat seiring dengan adanya penyesuaian harga BBM.
Baca juga: Pelaku percobaan pembakaran SPBU di Cirebon diduga alami gangguan jiwa
"Untuk itu kami akan berupaya mengendalikan, karena memang sudah menjadi tugas. Kami akan bekerja sama dengan TPID, dan perangkat daerah lainnya untuk melakukan langkah-langkah menekan inflasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Upaya kami untuk menekan inflasi yaitu dengan bentuk operasi pasar, pasar murah ataupun dengan intervensi distribusi supaya pasokan aman," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Aturan belum ditetapkan, tarif angkot di Kota Cirebon sudah naik 33 persen
Agus mengatakan penyesuaian harga BBM dapat membuat harga kebutuhan pokok akan melambung, karena biaya jasa distribusi dipastikan ikut mengalami peningkatan harga.
Untuk itu, lanjut Agus, Pemkot Cirebon berupaya menekan inflasi dengan ikut mengintervensi distribusi, terutama kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, minyak, daging, dan bahan pangan lainnya.
Agus menjelaskan, Kota Cirebon merupakan daerah yang hanya mengandalkan perdagangan dan jasa, sehingga membutuhkan transportasi, serta distribusi untuk mendapatkan kebutuhan pokok dari daerah lainnya.
"Kami akan lihat dahulu bagaimana intervensi yang harus dilakukan, mengingat Kota Cirebon merupakan daerah perdagangan. Kami bukan bagian dari produsen, untuk itu akan kami jaga agar distribusi bisa berjalan dengan baik, lancar dan harganya bisa terjangkau," tuturnya.
Ia menyakini penyesuaian harga BBM akan meningkatkan inflasi di Kota Cirebon, untuk itu Pemerintah Daerah berupaya agar inflasi tidak melonjak tinggi, salah satunya menggelar operasi pasar, dan pasar murah.
Saat ini, tingkat inflasi di Cirebon merupakan salah satu yang terendah di Jawa Barat, tetapi inflasi diperkirakan akan mulai meningkat seiring dengan adanya penyesuaian harga BBM.
Baca juga: Pelaku percobaan pembakaran SPBU di Cirebon diduga alami gangguan jiwa
"Untuk itu kami akan berupaya mengendalikan, karena memang sudah menjadi tugas. Kami akan bekerja sama dengan TPID, dan perangkat daerah lainnya untuk melakukan langkah-langkah menekan inflasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022