Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menjadikan tiga rumah sakit yang ada untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan program rumah sakit sayang ibu dan anak.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Ahad mengatakan berbagai cara dilakukan Pemkab Cianjur untuk menekan AKI dan AKB termasuk menjadikan RSUD Cianjur, Cimacan dan Pagelaran sebagai rumah sakit sayang ibu dan anak untuk lebih meningkatkan pelayanan.

Baca juga: Mereka yang isyaratkan berlaga pada Pilgub Jabar 2024

"Ketiga rumah sakit harus lebih meningkatkan pelayanan terhadap ibu dan anak, sehingga AKI dan AKB dapat ditekan. Pelayanan jemput bola juga dilakukan tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan yang ada, sehingga kesehatan ibu dan anak menjadi perhatian khusus," katanya.

Rumah sakit yang dijadikan rujukan harus dapat mengupayakan semaksimal mungkin keselamatan ibu saat melahirkan beserta bayinya, sehingga AKI dan AKB dapat ditekan hingga nol kasus. Pihaknya juga meningkatkan pembangunan infrastruktur kesehatan di masing-masing kecamatan.

Pelayanan kesehatan dari pintu ke pintu akan dilakukan tenaga kesehatan hingga ke pelosok untuk memastikan kesehatan warga terutama ibu hamil dalam kondisi stabil dan prima, pemberian vitamin dan obat-obatan akan dilakukan ketika dibutuhkan.
 

"Rumah sakit yang ditunjuk juga akan memberikan edukasi pada ibu agar anaknya tetap sehat hingga usia dewasa dengan memberikan cara dan pola pemenuhan gizi yang benar, sehingga tidak ditemukan kasus anak kekurangan gizi dan stunting," katanya.

Pihaknya juga meminta agar warga dapat secara rutin melakukan pengecekan kesehatan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat, agar penanganan cepat dapat dilakukan ketika ditemukan penyakit berbahaya atau menular, sehingga rumah sakit yang ada ke depan menjadi rumah sehat, demikian Herman Suherman.

Baca juga: Ridwan Kamil: 'Cycling de Jabar' ajang promosi wisata

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022