Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa Kopda Muslimin (M), otak pelaku penembakan terhadap istrinya, Rina Wulandari, meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis.
 
"Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Kasad saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis.
 
Menurut dia, TNI AD akan mengerahkan personel untuk melakukan autopsi dan visum jasad Kopda Muslimin.
 
"Sudah pasti (dilibatkan) personel TNI AD," katanya.
 
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi yang datang langsung ke lokasi kejadian membenarkan meninggalnya Kopda Muslimin.
 
"Tadi pagi pulang ke rumah orang tuanya," katanya.
 
Menurut dia, Kopda Muslimin sempat meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena telah melakukan perbuatan salah.
Sesaat kemudian, kata dia, Kopda Muslimin masuk ke dalam kamar dan muntah-muntah.
 
Menurut dia, ayah Kopda Muslimin bernama Mustaqim yang mengetahui pertama kali anaknya dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
 
Kopda Muslimin dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB.
 
Sementara itu, petugas TNI dan Polri berjaga di sekitar rumah orang tua Kopda Muslimin.
 
Petugas Inafis Polres Kendal masih berada di lokasi untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP).
 
Sementara jenazah Kopda Muslimin sendiri dibawa ke RS Bhayangkara Semarang.
 
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan penembakan terhadap istri Kopda M menggunakan senjata api rakitan, dan pelakunya sudah ditangkap.

"Senjata yang dipakai adalah senjata rakitan," kata Jenderal Andika, di Mabes TNI, Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan Polisi bersama TNI telah menangkap 5 pelakunya, salah satunya berperan menyediakan senjata api.

Andika menegaskan pihaknya akan memberikan hukuman maksimal antara lain adalah Pasal 340, termasuk Pasal 53 jo Pasal 340 KUHP, sehingga dipastikan semua pasal yang bisa dikenakan.

"Kami pastikan masalah ini ditangani secara proporsional," ujarnya. 

Andika mengatakan pihaknya masih mencari suami korban, Kopda M yang masih menghilang dan belum ditemukan keberadaannya. Semua keterangan saksi menuju kepada suami korban.

"Yang jelas tidak akan berhenti, kami sudah menghubungi berbagai pihak," katanya lagi.

Sebelumnya dilaporkan, polisi meringkus eksekutor penembakan Rina Wulandari, istri anggota TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Polisi juga mengamankan satu pucuk senjata api rakitan yang diduga digunakan untuk menembak korban.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasad: TNI AD akan autopsi dan visum jasad Kopda Muslimin

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022