Pembuatan Kiswah atau kain penutup Ka'bah menghabiskan biaya sebesar 25 juta Riyal Arab Saudi atau setara Rp100 miliar dengan kurs Rp4.000.

"Di sini adalah produksi dengan bahan yang paling mahal di dunia. Setiap tahun biayanya sekitar 25 juta Riyal Saudi," kata Asisten Wakil Sekretaris Majma' Malik Abdul Aziz li Kiswatil Ka'bah Al-Musyarrafah Ir Faris Al Mathrafi, di Mekkah, Rabu.

Dia menjelaskan kepada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief didampingi Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Kadaker Makkah M Khanif yang berkunjung ke tempat pembuatan Kiswah bahwa dibutuhkan sebanyak 760 kilogram sutera untuk pembuatan kain penutup itu.

Selain itu juga digunakan sebanyak 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak yang melapisi benang untuk menyulam kaligrafi dan Asmaul Husna di atas kain hitam berbahan sutera tersebut.

Sutera tersebut berasal dari Italia sementara emas dan perak dari Jerman. Pembuatannya dikerjakan oleh sebanyak 220 teknisi dan seniman.

Dibutuhkan waktu sekitar delapan sampai 10 bulan untuk pengerjaan Kiswah yang berukuran 6,3 meter kali 3,3 meter.
Kiswah diganti setiap tahun biasanya pada 9 Dzulhijjah atau bersamaan dengan jamaah haji wukuf di Arafah yang menandai dimulainya ibadah haji.

Namun tahun ini, untuk pertama kalinya Kiswa akan diganti pada 1 Muharram atau saat tahun baru Islam 1444 Hijriah atas perintah Raja Salman.

Sebelumnya kain kiswah, penutup Ka'bah, menjadi pemberian istimewa Raja Arab Saudi Salman Abdulazis Al Saud untuk Masjid Istiqlal.
        
"Kain kiswah itu merupkan hadiah istimewa. Jarang diberikan oleh Raja Salman di masjid lain. Mungkin masjid di dunia yang terkenal belum ada yang diberikan kain kiswah," kata Kepala Bagian Protokoler dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat.
        
Kiswah tersebut, lanjutnya,  merupakan koleksi Museum Al Haramain di Makkah. Di museum itu terdapat benda-benda bersejarah dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
        
"Kain Kiswah penutup kabah Masjidil Haram itu setahun sekali diganti. Kiswah yang diganti itu masuk Museum Al Haramain di Makkah. Ini diambil potongannya dan diberikan kepada pengelola Masjid Istiqlal," ujar dia.
        
Potongan kain kiswah dengan panjang sekitar dua meter dan lebar 45 sentimeter itu akan dipajang di Masjid Istiqlal dengan tujuan masyarakat dapat melihat hadiah Raja Arab Saudi Salman Abdulazis Al Saud itu.
        
"Pada Kamis (2/3), beliau menyerahkan potongan kiswah kepada pengelola Masjid Istiqlal untuk dipajang agar masyarakat dapat menikmatinya. Lokasinya bisa saja di lantai utama, perpustakaan dan lain lain karena memang belum diputuskan untuk dipajang dimana," kata dia.
        
Ia mengatakan kain kiswah tersebut akan dibingkai secara rapi agar tidak cepat kotor.
        
"Dalam hal agama, kain kiswah itu tidak boleh jadi sesuatu yang istimewa dan mulia," ujar dia.
        
Pada Kamis (2/3), Raja Salman Abdulazis Al Saud memberikan kain kiswah kepada pengelola Masjid Istiqlal setelah menunaikan shalat sunah dua rakaat tahiyatul masjid di masjid terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
        
Penyerahan kain kiswah tersebut disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan para pengurus Masjid Istiqlal.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pembuatan Kiswah Ka'bah habiskan 25 juta Riyal

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022