ANTARAJAWABARAT.com, 10/9 - Kontingen Jawa Barat melakukan protes hasil pertandingan nomor jalan cepat 10.000 meter putra karena menganggap atlet tuan rumah Riau melakukan pelanggaran yang seharusnya mendapat peringatan dari wasit juri.
         Pada pertanding final jalan cepat, medali emas diraih oleh Hakmali Sauda dari Riau, sedangkan atlet Jabar Hendro finish di peringkat kedua dan harus puas dengan medali perunggu.
         "Setelah melakukan konsolidasi dengan pelatih kami asal Korea, Mr Lee Chang Woo atas temuan di lapangan itu, kami perintahkan manajer tim atletik Jabar melakukan protes ke panitia," kata Ketua Umum KONI Jawa Barat H Azis Syarif di Pekanbaru. Riau, Senin.
         Ketua Umum KONI Jabar mengaku menyaksikan langsung pertandingan nomor jalan cepat itu, dan menyerahkan teknis protes itu kepada tim atletik Jabar.
         "Bukan karena atlet kita gagal meraih medali emas, namun bila ada hal yang tidak sesuai dengan aturan pertandingan, protes adalah hak kami," kata Azis Syarif.
          Seusai pertandingan, kubu atletik Jabar melakukan koordinasi dan evaluasi temuan di lapangan tersebut dan Azis meminta Manajer Tim Atletik Jabar Dedih Mulyadi untuk protes.
         Selain itu juga mendengarkan pengakuan dari atlet Jabar, Hendro yang memang terlibat duel ketat khususnya 200 menjelang garis finish.
          "Beberapa kali ia melakukan kesalahan saat meningkatkan kecepatan namun tidak diberi peringatan, justeru saya yang dapat peringatan sekali. Terkait protes saya serahkan ke tim," kata Hendro.
         Sementara itu H Sauda, peraih emas asal Riau di jalan cepat 10.000 meter itu menyebutkan tidak terpengaruh oleh protes Jabar itu.
         "Pertandingan ini diawasi oleh banyak juri wasit di lapangan, bukan dari Riau saja. Jadi jelas terawasi. Saya tak terpengaruh dengan hal ini dan finish terdepan murni hasil kerja saya memaksimalkan kemampuan yang saya miliki," kata H Sauda.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012