Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan segera memperbaiki 43 jembatan yang rusak akibat diterjang banjir di Kabupaten Garut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan nyaman dan aman.
"Ini adalah salah satu titik dari 43 titik yang jembatannya hancur, jadi pemerintah Jawa Barat akan membantu, titik-titik ini," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil saat meninjau jembatan hancur akibat banjir di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Garut, Kamis.
Ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat dan daerah yang terdampak banjir bandang di Garut pada Jumat (15/7).
Sementara waktu, kata dia, pemerintah akan membuatkan jembatan sementara dengan menyiapkan petugas untuk membantu menyeberangkan baik warga maupun anak-anak yang pergi dan pulang sekolah di Desa Sukasenang.
"Sekitar tiga sampai empat bulan, jembatan permanennya akan diselesaikan dengan dinaikkan ketinggian, karena hasil kajiannya ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan minimal 2 meter," katanya.
Ia menyampaikan baik pemerintah provinsi maupun Kabupaten Garut akan memperbaiki jembatan lainnya yang rusak secara serentak, tidak hanya jembatan di Desa Sukasenang saja.
"Selain di titik ini, sekitar 40 jembatan lainnya insya Allah kami bantu, lagi dipikirkan sama Pak Bupati, Wakil Bupati, agar dikerjakan serempak," kata Kang Emil.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Jabar siap membantu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jembatan yang terdampak banjir di Garut.
"Tapi nanti pendanaan, mayoritas akan dibantu dari dana provinsi, insya Allah jangan khawatir," katanya.
Bencana banjir bandang di Garut telah menerjang 14 kecamatan dan menyebabkan 6 ribuan rumah terendam air.
Dalam peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warga di empat daerah, yakni wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Garut, waspada bencana banjir, longsor dan rumah roboh pada saat cuaca ekstrem.
"Pesan saya kepada warga agar waspada ya. Di hari-hari mendatang kalau ada cuaca agak ekstrem kita harus saling menjaga dan saling mempersiapkan diri," kata Ridwan Kamil saat kunjungan ke lokasi rumah tertimbun di Kampung Salabenda Bot, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Rabu.
Ridwan Kamil menyebutkan, khusus di Jawa Barat, dari empat daerah yang dilanda bencana, sebagian ada di bekasi, Bogor, Depok, paling parah berada di Kabupaten Garut.
Di Kota Bogor, tempat lokasi kunjungan Ridwan Kamil itu, seorang warga Kampung Salabenda Bot, Kelurahan Curug, Manah (57), tewas tertimbun pondasi rumah tetangga yang roboh tepat di atas dapur rumahnya, pada Jumat (15/7).
Rumah Manah yang terletak di wilayah padat penduduk itu, tertimbun pondasi rumah tetangganya bernama Jujun hingga menyebabkan dirinya tewas dalam kejadian tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor membutuhkan waktu lebih dari lima jam untuk mengangkat jenazah Manah, karena material reruntuhan yang cukup banyak dan cuaca di lokasi hujan deras hingga ringan. Ridwan Kamil menyampaikan bencana merata hampir di Pulau Jawa, berupa banjir di Banten, Jawa Barat, DKI dan Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, telah mengirimkan bantuan, mengevaluasi sistem sungai untuk mencegah banjir terulang lagi di beberapa daerah, memberikan tanggap darurat dan merekonstruksi dua rumah yang terkena dampak bencana, beberapa bulan terakhir ini.
"Kebencanaan hidrologis, ciri khas di Jawa Barat adalah kebencanaan yang berhubungan dengan air. Tapi penanganan antibanjir-nya sudah kita lakukan semaksimal mungkin," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai strategi pembangunan berbasis lingkungan, bersama Jawa Timur dan Jawa Tengah, salah satunya memerhatikan pencegahan bencana.
"Insya Allah kita maksimalkan dan secara jumlah kebencanaan menurun, mudah-mudahan itu warisan kita untuk masa datang," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar perbaiki 43 jembatan rusak dampak banjir Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Ini adalah salah satu titik dari 43 titik yang jembatannya hancur, jadi pemerintah Jawa Barat akan membantu, titik-titik ini," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil saat meninjau jembatan hancur akibat banjir di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Garut, Kamis.
Ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat dan daerah yang terdampak banjir bandang di Garut pada Jumat (15/7).
Sementara waktu, kata dia, pemerintah akan membuatkan jembatan sementara dengan menyiapkan petugas untuk membantu menyeberangkan baik warga maupun anak-anak yang pergi dan pulang sekolah di Desa Sukasenang.
"Sekitar tiga sampai empat bulan, jembatan permanennya akan diselesaikan dengan dinaikkan ketinggian, karena hasil kajiannya ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan minimal 2 meter," katanya.
Ia menyampaikan baik pemerintah provinsi maupun Kabupaten Garut akan memperbaiki jembatan lainnya yang rusak secara serentak, tidak hanya jembatan di Desa Sukasenang saja.
"Selain di titik ini, sekitar 40 jembatan lainnya insya Allah kami bantu, lagi dipikirkan sama Pak Bupati, Wakil Bupati, agar dikerjakan serempak," kata Kang Emil.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Jabar siap membantu mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jembatan yang terdampak banjir di Garut.
"Tapi nanti pendanaan, mayoritas akan dibantu dari dana provinsi, insya Allah jangan khawatir," katanya.
Bencana banjir bandang di Garut telah menerjang 14 kecamatan dan menyebabkan 6 ribuan rumah terendam air.
Dalam peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warga di empat daerah, yakni wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Garut, waspada bencana banjir, longsor dan rumah roboh pada saat cuaca ekstrem.
"Pesan saya kepada warga agar waspada ya. Di hari-hari mendatang kalau ada cuaca agak ekstrem kita harus saling menjaga dan saling mempersiapkan diri," kata Ridwan Kamil saat kunjungan ke lokasi rumah tertimbun di Kampung Salabenda Bot, Kelurahan Curug, Kota Bogor, Rabu.
Ridwan Kamil menyebutkan, khusus di Jawa Barat, dari empat daerah yang dilanda bencana, sebagian ada di bekasi, Bogor, Depok, paling parah berada di Kabupaten Garut.
Di Kota Bogor, tempat lokasi kunjungan Ridwan Kamil itu, seorang warga Kampung Salabenda Bot, Kelurahan Curug, Manah (57), tewas tertimbun pondasi rumah tetangga yang roboh tepat di atas dapur rumahnya, pada Jumat (15/7).
Rumah Manah yang terletak di wilayah padat penduduk itu, tertimbun pondasi rumah tetangganya bernama Jujun hingga menyebabkan dirinya tewas dalam kejadian tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor membutuhkan waktu lebih dari lima jam untuk mengangkat jenazah Manah, karena material reruntuhan yang cukup banyak dan cuaca di lokasi hujan deras hingga ringan. Ridwan Kamil menyampaikan bencana merata hampir di Pulau Jawa, berupa banjir di Banten, Jawa Barat, DKI dan Jawa Tengah.
Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, telah mengirimkan bantuan, mengevaluasi sistem sungai untuk mencegah banjir terulang lagi di beberapa daerah, memberikan tanggap darurat dan merekonstruksi dua rumah yang terkena dampak bencana, beberapa bulan terakhir ini.
"Kebencanaan hidrologis, ciri khas di Jawa Barat adalah kebencanaan yang berhubungan dengan air. Tapi penanganan antibanjir-nya sudah kita lakukan semaksimal mungkin," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Ridwan Kamil, telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai strategi pembangunan berbasis lingkungan, bersama Jawa Timur dan Jawa Tengah, salah satunya memerhatikan pencegahan bencana.
"Insya Allah kita maksimalkan dan secara jumlah kebencanaan menurun, mudah-mudahan itu warisan kita untuk masa datang," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur Jabar perbaiki 43 jembatan rusak dampak banjir Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022