Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyampaikan sebanyak 6.314 kepala keluarga (KK) atau 19.546 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagian warga sudah kembali ke rumah, ada juga bertahan di pengungsian.
"Yang terkena dampak itu ada 6.314 KK atau setara dengan 19.546 jiwa," kata Helmi Budiman saat mendampingi Kepala BNPB RI Letjen Suharyanto saat meninjau daerah terdampak banjir di Garut, Selasa.
Ia menuturkan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian menyebabkan banjir bandang melanda 90 desa/kelurahan tersebar di 14 kecamatan dengan daerah terdampak banjir dan longsor tercatat 137 titik.
Warga yang terdampak itu, kata dia, tercatat ada 242 KK harus mengungsi karena rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang dan tidak bisa lagi ditempati.
"Sebanyak 242 KK mengungsi, walaupun alhamdulillah sampai saat ini pengungsi kita berkurang karena rumah-rumahnya alhamdulillah ada yang masih bisa ditempati, walaupun ada beberapa yang tidak bisa ditempati kembali karena rusak," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir bandang di Garut itu karena adanya sungai besar yang meluap yakni Sungai Cimanuk dan Sungai Cikaengan, kemudian Sungai Cikandang menyebabkan banjir di Kecamatan Cikajang.
Selanjutnya ada Sungai Ciwalen, Sungai Cikendi, dan Sungai Cipeujeuh yang meluap dan menerjang pemukiman warga di Kecamatan Garut Kota.
"Ada juga beberapa anak sungai lain, yang ini hampir yang saya sebutkan tadi semuanya meluap," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir menyebabkan pemukiman rumah warga terendam, ada juga yang hanyut, meski begitu penghuninya selamat, dan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di wilayah perkotaan Garut.
Pemerintah daerah maupun pusat, kata dia, sudah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi daerah terdampak banjir dengan menerjunkan petugas untuk membersihkan lingkungan, kemudian menyalurkan logistik, dan juga menyiapkan bantuan perbaikan rumah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wabup Garut sebut 6.314 KK terdampak banjir bandang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Yang terkena dampak itu ada 6.314 KK atau setara dengan 19.546 jiwa," kata Helmi Budiman saat mendampingi Kepala BNPB RI Letjen Suharyanto saat meninjau daerah terdampak banjir di Garut, Selasa.
Ia menuturkan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan aliran sungai meluap kemudian menyebabkan banjir bandang melanda 90 desa/kelurahan tersebar di 14 kecamatan dengan daerah terdampak banjir dan longsor tercatat 137 titik.
Warga yang terdampak itu, kata dia, tercatat ada 242 KK harus mengungsi karena rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang dan tidak bisa lagi ditempati.
"Sebanyak 242 KK mengungsi, walaupun alhamdulillah sampai saat ini pengungsi kita berkurang karena rumah-rumahnya alhamdulillah ada yang masih bisa ditempati, walaupun ada beberapa yang tidak bisa ditempati kembali karena rusak," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir bandang di Garut itu karena adanya sungai besar yang meluap yakni Sungai Cimanuk dan Sungai Cikaengan, kemudian Sungai Cikandang menyebabkan banjir di Kecamatan Cikajang.
Selanjutnya ada Sungai Ciwalen, Sungai Cikendi, dan Sungai Cipeujeuh yang meluap dan menerjang pemukiman warga di Kecamatan Garut Kota.
"Ada juga beberapa anak sungai lain, yang ini hampir yang saya sebutkan tadi semuanya meluap," katanya.
Ia menyampaikan bencana banjir menyebabkan pemukiman rumah warga terendam, ada juga yang hanyut, meski begitu penghuninya selamat, dan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di wilayah perkotaan Garut.
Pemerintah daerah maupun pusat, kata dia, sudah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi daerah terdampak banjir dengan menerjunkan petugas untuk membersihkan lingkungan, kemudian menyalurkan logistik, dan juga menyiapkan bantuan perbaikan rumah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wabup Garut sebut 6.314 KK terdampak banjir bandang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022