Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengajak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) di Jawa Barat untuk menjadi wirausaha dan membuka lapangan kerja setelah selesai kuliah nanti.
"Kami sekarang ini keliling kampus, untuk menyiapkan adik-adik mahasiswa, agar tidak lagi mencari kerja tapi pencipta lapangan kerja," kata Teten di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, saat berkunjung ke UMC.
Menurutnya setiap tahun ada 1,7 juta sarjana baru, sedangkan angkatan kerja ada 3,5 juta, namun dunia usaha hanya bisa menyerap 2 juta saja.
Dengan demikian lanjut Teten, mahasiswa yang notabene memiliki keilmuan tinggi perlu membuka lapangan pekerjaan, jangan terus mencari kerja.
Namun lanjut Teten, survei terbaru menunjukkan rerata mahasiswa tidak lagi menginginkan mencari pekerjaan, akan tetapi 70 persen ingin berwirausaha.
"Memang menurut survei hanya 30 persen yang akan mencari kerja. Terbukti saat dilakukan survei di UMC ini, di mana rerata ingin berwirausaha," katanya.
Teten juga berpesan, agar kampus bisa menciptakan mahasiswanya sebagai pengusaha atau "entrerpreneur" dengan cara perlahan mengganti kurikulumnya.
Karena, saat ini “entrepreneur” di Indonesia masih kurang banyak, padahal kata Teten, negara maju entrepreneurnya atau pengusaha bisa mencapai 12-14 persen.
"Kampus seharusnya tidak lagi menyiapkan pegawai swasta atau pemerintahan, namun mahasiswanya disiapkan menjadi entrepreneur," kata Teten.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengajak universitas agar mendorong dan membina pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya bisa menghasilkan produk yang berteknologi.
Menurut dia, akademisi perlu mendorong UMKM agar sistem wirausahanya berevolusi. Sehingga, kata dia, UMKM bisa membuat bisnisnya berbasis ilmu pengetahuan, berbasis informasi teknologi, dan berbasis kreatifitas.
"Jadi kita bukan lagi hanya bikin keripik, kerupuk, dodol begitu, itu sudah bisa kita. Kita harus sudah mau masuk ke produk yang berbasis pengetahuan dan berbasis teknologi," kata Teten di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Teten mendorong hal tersebut agar UMKM bisa terus berkembang hingga tergolong ke dalam status mapan. Di Indonesia, menurut dia, baru hanya ada 3,18 persen UMKM yang tergolong mapan.
Untuk bisa jadi negara maju, katanya, harus ada 12 hingga 14 persen pengusaha yang mapan dari jumlah populasi. Melalui kerja sama dengan universitas, ia berharap UMKM bisa lebih produktif dan bisa berinovasi.
"Tadi dibilang di 2045 kita akan menjadi lima besar negara terbesar di dunia, nah syaratnya minimum ada 4 persen pengusaha," kata dia.
Teten mengatakan dorongan untuk UMKM itu diperlukan agar nantinya bisa menciptakan pengusaha yang tangguh. Sehingga nantinya tenaga kerja baru dari lulusan universitas pun bisa mudah terserap.
"Tiap tahun 1,7 juta sarjana lahir akan masuk ke lapangan kerja, maka itu tidak mungkin (semuanya) bisa diserap oleh lapangan kerja," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (Ika) Unpad Irawati Hermawan mengatakan pihaknya memiliki sebanyak 500 UMKM binaan. UMKM tersebut pun dilibatkan dalam acara Ika Unpad.
"Kenapa kami undang pak Teten, karena kami punya 500 UMKM binaan, jadi mudah-mudahan ke depannya kita bisa berkolaborasi," kata Irawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Koperasi-UKM ajak mahasiswa jadi wirausaha
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kami sekarang ini keliling kampus, untuk menyiapkan adik-adik mahasiswa, agar tidak lagi mencari kerja tapi pencipta lapangan kerja," kata Teten di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, saat berkunjung ke UMC.
Menurutnya setiap tahun ada 1,7 juta sarjana baru, sedangkan angkatan kerja ada 3,5 juta, namun dunia usaha hanya bisa menyerap 2 juta saja.
Dengan demikian lanjut Teten, mahasiswa yang notabene memiliki keilmuan tinggi perlu membuka lapangan pekerjaan, jangan terus mencari kerja.
Namun lanjut Teten, survei terbaru menunjukkan rerata mahasiswa tidak lagi menginginkan mencari pekerjaan, akan tetapi 70 persen ingin berwirausaha.
"Memang menurut survei hanya 30 persen yang akan mencari kerja. Terbukti saat dilakukan survei di UMC ini, di mana rerata ingin berwirausaha," katanya.
Teten juga berpesan, agar kampus bisa menciptakan mahasiswanya sebagai pengusaha atau "entrerpreneur" dengan cara perlahan mengganti kurikulumnya.
Karena, saat ini “entrepreneur” di Indonesia masih kurang banyak, padahal kata Teten, negara maju entrepreneurnya atau pengusaha bisa mencapai 12-14 persen.
"Kampus seharusnya tidak lagi menyiapkan pegawai swasta atau pemerintahan, namun mahasiswanya disiapkan menjadi entrepreneur," kata Teten.
Sebelumnya Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengajak universitas agar mendorong dan membina pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya bisa menghasilkan produk yang berteknologi.
Menurut dia, akademisi perlu mendorong UMKM agar sistem wirausahanya berevolusi. Sehingga, kata dia, UMKM bisa membuat bisnisnya berbasis ilmu pengetahuan, berbasis informasi teknologi, dan berbasis kreatifitas.
"Jadi kita bukan lagi hanya bikin keripik, kerupuk, dodol begitu, itu sudah bisa kita. Kita harus sudah mau masuk ke produk yang berbasis pengetahuan dan berbasis teknologi," kata Teten di Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Teten mendorong hal tersebut agar UMKM bisa terus berkembang hingga tergolong ke dalam status mapan. Di Indonesia, menurut dia, baru hanya ada 3,18 persen UMKM yang tergolong mapan.
Untuk bisa jadi negara maju, katanya, harus ada 12 hingga 14 persen pengusaha yang mapan dari jumlah populasi. Melalui kerja sama dengan universitas, ia berharap UMKM bisa lebih produktif dan bisa berinovasi.
"Tadi dibilang di 2045 kita akan menjadi lima besar negara terbesar di dunia, nah syaratnya minimum ada 4 persen pengusaha," kata dia.
Teten mengatakan dorongan untuk UMKM itu diperlukan agar nantinya bisa menciptakan pengusaha yang tangguh. Sehingga nantinya tenaga kerja baru dari lulusan universitas pun bisa mudah terserap.
"Tiap tahun 1,7 juta sarjana lahir akan masuk ke lapangan kerja, maka itu tidak mungkin (semuanya) bisa diserap oleh lapangan kerja," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (Ika) Unpad Irawati Hermawan mengatakan pihaknya memiliki sebanyak 500 UMKM binaan. UMKM tersebut pun dilibatkan dalam acara Ika Unpad.
"Kenapa kami undang pak Teten, karena kami punya 500 UMKM binaan, jadi mudah-mudahan ke depannya kita bisa berkolaborasi," kata Irawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Koperasi-UKM ajak mahasiswa jadi wirausaha
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022