PDI Perjuangan segera meresmikan Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Bandung, Jawa Barat, yang terinspirasi dari Bung Karno.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Senin, mengatakan Bung Karno banyak memiliki pengalaman hidup di Kota Bandung yang menjadi sumber inspirasi lahirnya Indonesia.

"Bandung menjadi kota penting bagi PDI Perjuangan," kata Hasto saat mengunjungi Kantor DPC PDIP yang sedang tahap finalisasi pembangunan, di Jalan Arcamanik Endah Nomor 2, Kota Bandung, Senin.

Saat bersekolah di Bandung, di sekolah yang kini dikenal sebagai ITB, kata dia, Bung Karno jalan ke Bandung Selatan. Di sana, ia bertemu seorang petani bernama Pak Marhaen. Keduanya berdialog. Bung Karno menemukan bahwa sebagai petani, Marhaen memiliki tanah dan alat-alat produksi. Namun tetap miskin.

"Bung Karno merenung bahwa petani ini mewakili jutaan orang cilik Indonesia yang terjajah sistem kapitalisme, terjajah sistem yang menghisap. Maka itulah Bung Karno mencita-citakan Indonesia merdeka dimana tidak boleh ada kemiskinan. Itulah marhaenisme," kata Hasto.

Soal nama kantor itu, Hasto mengatakan akan segera berkonsultasi dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Mungkin tempat ini cocok kalau namanya Bhumi Marhaenis. Marhaenis artinya orang yang perjuangkan kaum marhaen, memperjuangkan wong cilik. Di Bandung inilah namanya Bhumi Marhaenis," jelas Hasto.
PDIP berharap kantor partai di Bandung itu diarahkan menjadi tempat bagi anak muda kota itu untuk berkreasi.

"Saya harap kantor ini dijadikan sebagai pusat kreativitas anak muda. Bangun suasana nyaman dan akrab dengan kaum muda. Bikin yang hijau-hijau dengan lebih banyak pepohonan serta tanaman. Kekuatan anak muda sangat penting. Karena dari anak muda kita bisa gelorakan semangat juang Bung Karno dan Ibu Mega yang senantiasa relevan sampai saat ini," katanya.

Ono Surono mengatakan bahwa kantor ini didesain Hasto Kristiyanto yang terinspirasi dari rumah tempat Bung Karno saat diasingkan di Bengkulu.

"Bukan hanya desain dan menginspirasi bentuk bangunan yang merupakan kolaborasi, bentuknya segi delapan, seperti gambar desain yang dikirimkan Pak Hasto, ternyata ini sama dengan rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu di mana bangunannya ternyata ada segi delapan," kata Ono Surono.

Ke depan kegiatan dengan masyarakat akan semakin banyak dilakukan dengan warga Kota Bandung di kantor partai ini. Hal yang menghadirkan masyarakat, dengan pemudanya, bisa dilakukan, ujar Ono.

Ketua DPC PDIP Kota Bandung Achmad Nugraha menjelaskan saat ini progres pembangunan sudah mencapai 91 persen.

"Inilah Rumah Kaum Nasionalis, Insyaallah kaum nasionalis akan menempati dan berkegiatan di tempat ini," kata Nugraha.

Bermanuver ke Rakyat

Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menginstruksikan kader dan pengurus partai banteng untuk tidak terpengaruh dengan manuver politik tingkat elite untuk kepentingan pencapresan.

Bahkan, kata Hasto, kader PDIP justru harus bermanuver ke rakyat dan menyerap aspirasi masyarakat.

"Biarkan yang lain berdansa politik, tugas kita adalah turun ke bawah bersama rakyat tanpa henti, menjadi bagian dari solusi," ujar Hasto saat menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Senin.

Menurut Hasto, setiap organ partai, apalagi kader TMP harus terus bergerak ke bawah tanpa ada yang bisa menjadi hambatan.

"Perjuangan dan gerakan ke bawah tidak pernah stop. Mau bergerak 24 jam silahkan, bahkan 26 jam pun dipersilahkan bagi kader TMP. Kader partai haram hukumnya tidak bergerak. Terus bergerak ke bawah," tegas Hasto dalam siaran persnya.
 
Di acara itu, selain ratusan kader TMP, hadir jajaran DPD PDIP Jabar dipimpin Ketuanya Ono Surono, Sekretaris Ketut Sustiawan, Bendahara Rahmat Suganda, Anggota DPR dapil Jabar I Nico Siahaan, serta Ketua Umum dan Sekjen TMP Maruarar Sirait dan Restu Hapsari.

Pada kesempatan itu, Hasto banyak menjabarkan tentang Pancasila pada spirit kelahirannya tanggal 1 Juni 1945 yang digelorakan Bung Karno dan digali dari Bumi Indonesia. bahwa Indonesia ini bangsa hebat.
 
Hasto menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun menugaskan agar digali sejarah bangsa, supaya memahami akar dan jati diri bangsa. 

"Mengapa seluruh agama bisa masuk dengan damai tanpa konflik, mengapa kita saat ini bisa hidup damai, apa falsafah kita? Maka itulah DPP melakukan kajian bersama sosiolog, antropolog, dan arkeolog, untuk menegaskan kita punya rekam jejak sejarah membanggakan termasuk di Pasundan. Kebudayaan kita hebat, itu yang harus kita angkat kembali," papar Hasto.
 
Sila pertama dalam lahirnya Pancasila, itulah prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia tak akan membedakan keluarga atas dasar agama, suku ras, dan budaya. Tapi satu ketuhanan yang berkebudayaan.
 
"Sila pertama. Jadi suatu ketuhanan yang berbudi pekerti luhur, tidak ada egoisme agama; suatu ketuhanan yang berkebudayaan. Ini hakekat yang harus dipahami TMP. Wajib baca pidato lahirnya Pancasila 1 Juni," tegas Hasto.
 
Kemudian dijelaskan sila kemanusiaan, yang mengandung falsafah luar biasa. Bahwa ke dalam, bertujuan membebaskan manusia Indonesia dari kemiskinan dan praktik kolonialisme. Sementara keluar, spiritnya adalah menggelorakan kepemimpinan Indonesia di dunia di berbagai bidang kehidupan.
"Karena itulah Iptek kita harus lebih hebat. Institusi pendidikan saja kita masih kalah dari Singapura dan Malaysia. Jadi bagaimana kita sebagai negara besar, kita harus lebih hebat. Bagaimana lebih hebat kalau dari sisi pendidikan saja kita tertinggal? Jadi kita harus masuk juga ke problematika pendidikan kita," jelas Hasto.
 
Oleh karena itu, tambah dia, Pancasila adalah ideologi geopolitik yang harus terus digelorakan kembali oleh kalangan muda.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PDI Perjuangan segera resmikan Kantor DPC Bandung

Pewarta: Syaiful Hakim

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022